TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mantap! Danny akan Bentuk Satgas Pemburu Warga Makassar Tak Bermasker

Danny masih mencari nama satgas baru tersebut, ada ide?

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto saat memberikan arahan kepada pejabatnya di Kantor Wali Kota Makassar, Senin (1/3/2021). IDN Times/Asrhawi Muin

Makassar, IDN Times - Usai membentuk tiga Satuan Tugas (Satgas), Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto kembali berencana membentuk satgas baru khusus mengurus masker.

Menurut Danny, penerapan protokol kesehatan, utamanya memakai masker masih menjadi bagian penting dalam pencegahan penularan COVID-19. Untuk itu, perlu adanya razia masker bagi warga Kota Makassar.

"Yang penting kita akan lakukan sesegera mungkin adalah sweeping masker. Kita akan bikin satgas lagi, khusus masker yang memburu orang tidak pakai masker. Lagi saya cari namanya ini," kata Danny di kediamannya di Jalan Amirullah, Kamis (15/7/2021).

1. Kasus COVID-19 masih fluktuatif

Ilustrasi Virus Corona. IDN Times/Mardya Shakti

Rencana membentuk satgas khusus masker itu lantaran kasus positif COVID-19 di Makassar masih fluktuatif bahkan cenderung meningkat. Dalam sepekan terakhir, kasus baru di Makassar nyaris selalu melewati angka 200 kasus dalam sehari.

"Karena masker sekarang masalahnya. Karena kemarin itu 200 berapa terus turun 134, lalu naik jadi 237, naik lagi 240. Jadi naik turun," katanya.

Baca Juga: Satgas Pemburu COVID-19 Makassar Diluncurkan, Sasar Kontak Erat Pasien

2. Perbatasan bisa ditutup jika kasus terus naik

Seorang warga di Jalan Bulu Kunyi, Kelurahan Maricayya Baru, Kecamatan Makassar, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, sedang berdiri di dekat spanduk imbauan agar masyarakat selalu mengenakan masker saat beraktivitas di luar rumah sebagai bagian dari "new normal" di masa pandemi COVID-19. (Ari Putra Anugrah for IDN Times)

Danny mengungkapkan rencana pembentukan satgas khusus masker itu sebagai respons atas kabar bahwa perbatasan Kota Makassar bakal ditutup. Namun sejauh ini, dia menganggap kasus di daerahnya masih terkendali walau ada peningkatan.

Dia mengatakan, pihaknya rutin menganalisis data kasus positif COVID-19 di Kota Makassar. Jadi jika ada peningkatan kasus yang terus-menerus, maka bukan tidak mungkin Danny mengambil langkah penutupan perbatasan.

"Nanti coba kita lihat kalau misalnya kenaikan yang tidak terkendali, pasti kita tutup. Tapi kalau misalnya tidak ji, saya kira tetap seperti sekarang," kata Danny.

Baca Juga: Epidemiolog Kritik Detektor Makassar: Tidak Penuhi Syarat Skirining

Berita Terkini Lainnya