TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mahfud MD: Lima Muslim Jadi Korban Bom Gereja Katedral Makassar

Mahfud sebut terorisme tidak mewakili agama apapun

Menkopolhukam Mahfud MD memberikan keterangan pers saat berkunjung ke Gereja Katedral Makassar, Jumat (23/4/2021). IDN Times/Asrhawi Muin

Makassar, IDN Times - Lima dari 21 orang korban bom bunuh diri oleh sepasang suami istri di gerbang Gereja Katedral Makassar beragam Islam. Selebihnya adalah umat Katolik.

Hal itu diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD, saat berkunjung ke Katedral Makassar, Jumat (23/4/2021).

Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa terorisme adalah musuh bersama. Sebab jika seseorang mengaku berjuang atas nama agama maka dia tidak mungkin berjuang melalui aksi teror.

"Ada 5 yang muslim korban. Jadi itu tidak mewakili agama tertentu, itu kejahatan yang luar biasa saja sehingga kita harus lawan sama-sama," katanya.

1. Mahfud berikan dukungan moril kepada para korban

Menkopolhukam Mahfud MD memberikan keterangan pers saat berkunjung ke Gereja Katedral Makassar, Jumat (23/4/2021). IDN Times/Asrhawi Muin

Kunjungan Mahfud itu untuk untuk memberikan dukungan moril kepada para korban dan juga umat Katolik. Apalagi insiden ledakan bom bertepatan dengan ibadah Minggu Palma pada 28 Maret 2021 lalu.

Dalam kunjungan itu, Mahfud juga sempat bertemu dengan beberapa korban yang sudah sembuh. Selanjutnya, dia juga mengunjungi korban yang masih dirawat di rumah sakit Bhayangkara.

"Saya hari ini kunjungan kerja ke Makassar dan bersyukur bisa mampir dan diterima langsung uskup dan pimpinan yang lain. Saya nyatakan berduka atas peristiwa bom yang makan 21 korban dengan pelakunya meninggal," kata Mahfud.

Baca Juga: Mensos Risma Besuk Korban Bom Gereja Katedral Makassar

2. Salah satu korban beragama Islam adalah juru parkir

Uskup Agung Makassar Yohanes Likuada'. IDN Times/Asrhawi Muin

Di kesempatan yang sama, Uskup Agung Makassar Yohanes Likuada' menyebutkan salah satu korban yang beragama Islam itu bernama Tompo, yang juga hadir dalam kunjungan Menkopolhukam.

Tompo merupakan rekan kerja Cosmas, satpam yang mengadang sepasang pelaku bom bunuh diri saat itu. Di hari itu, Tompo dan Cosmas masih bertugas seperti biasa sebelum bom meledak.

"Dia (Tompo) juga ada dekat situ waktu itu. Dia bertugas di sini. Membantu parkir kendaraan pada waktu umat beribadah," kata Uskup Yohanes.

Baca Juga: Mahfud: Densus Telah Menangkap 83 Terduga Teroris, Terbanyak di Sulsel

Berita Terkini Lainnya