TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kepala Daerah Terpilih Wajib Rapid Antigen Sebelum Dilantik

Penyelenggara menerapkan protokol kesehatan ketat

Geladi resik pelantikan calon kepala daerah se-Sulsel di Rujab Gubernur Sulsel, Kamis (25/2/2021). Humas Pemprov Sulsel

Makassar, IDN Times - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menjadwalkan pelantikan 11 pasang kepala daerah terpilih, Jumat besok, 26 Februari 2021. Geladi resik digelar di Rumah Jabatan Gubernur sehari sebelumnya, Kamis (25/2/2021).

Asisten I Pemprov Sulsel Aslam Patonangi mengatakan, pelantikan besok akan digelar dengan penerapan protokol kesehatan ketat. Sebab, Pemprov tidak ingin ada klaster baru karena acara itu. Dinas Kesehatan juga sudah diminta menyediakan masker seragam bagi pasangan calon kepala daerah terpilih, lengkap dengan faceshield. 

"Jadi semua dikasih. Siapa pun yang masuk besok kami berikan masker seragam," kata Aslam di sela pelaksanaan geladi resik, Kamis.

Baca Juga: Jelang Dilantik, Danny-Fatma Sowan ke Nurdin Abdullah

1. Pelantikan digelar secara tatap muka dan virtual

Ilustrasi Aplikasi Zoom. IDN Times/Hana Adi Perdana

Pelantikan calon kepala daerah besok akan berbeda dengan pelantikan biasanya, karena disesuaikan dengan situasi pandemik COVID-19. Pelantikan akan dilaksanakan secara hybrid, yaitu terbagi antara secara tatap muka dan virtual.

Maksudnya, semua pasangan calon kepala daerah terpilih se-Sulsel akan dilantik di Makassar. Selain pasangan calon kepala daerah terpilih, hadirin diperintahkan untuk mengikuti prosesi di kantor pemerintahan masing-masing wilayah atau secara virtual.

"Yang mendampingi hanya istrinya. Tidak boleh lebih. Anaknya pun tidak boleh masuk," kata Aslam.

2. Pelantikan menerapkan protkes ketat

Ilustrasi pilkada serentak. IDN Times/Mardya Shakti

Pelantikan akan dilaksanakan di Baruga Karaeng Pattingalloang, di kawasan Rujab Gubernur Sulsel, Jalan Sungai Tangka Makassar. Ruangan akan diatur sedemikian mungkin supaya tidak menimbulkan kerumunan. Makanya jumlah orang yang hadir dibatasi.

Aslam mengatakan bahwa pembatasan jumlah orang itu bukan berarti yang lain dilarang masuk. Hanya saja ada tujuan untuk saling melindungi makanya protokol kesehatan harus diterapkan.

"Ini dalam rangka penegakan protokol kesehatan agar kita saling melindungi. Kalau banyak sekali jangan sampai ada orang sakit kan kasihan. Sementara Pak Gubernur selalu mengatakan bahwa kita tidak boleh melanggar," kata Aslam.

Baca Juga: 11 Calon Kepala Daerah Terpilih di Sulsel Dilantik di Makassar 

Berita Terkini Lainnya