TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jelang PSBB di Makassar, Nurdin Abdullah: Tidak Berlaku Sebelum Siap

Sebab pelanggar PSBB terancam sanksi

Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah. IDN Times/Istimewa

Makassar, IDN Times - PSBB di Kota Makassar, Sulawesi Selatan akan diberlakukan dalam waktu dekat. Sebelumnya, usulan pembatasan sosial berskala besar telah disetujui oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto.

Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah pun menekankan agar Pemkot Makassar memaksimalkan masa sosialisasi dan uji coba sebelum penerapan PSBB. Pemkot terlebih dahulu akan melakukan sosialisasi selama 4 hari dan uji coba selama 3 hari. Dengan demikian penerapan PSBB di Makassar akan dilakukan pekan depan.

"Kita tidak akan berlakukan (PSBB) sebelum siap. Makanya saya tekankan sosialisasi harus jalan semaksimal mungkin," kata Nurdin Abdullah di Balai Prajurit M Yusuf, Jumat (17/04).

Baca Juga: Pj Wali Kota Makassar Ingin Rangkul Gowa dan Maros Terapkan PSBB 

1. Semua masyarakat di Makassar harus memahami PSBB

ANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Menurut Nurdin, masyarakat harus memahami tentang PSBB mulai dari apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan. Sebab jangan sampai masyarakat tetap berkeliaran ke mana-mana padahal pemerintah ingin membatasi mobilitas warga di satu wilayah. 

Karenanya, PSBB akan diterapkan apabila semua sosialisasi yang telah dilakukan sudah berjalan maksimal serta logistik langsung sampai ke masyarakat yang akan melakukan isolasi wilayah.

"Karena ada law enforcement-nya (penegakan hukum). Jangan sampai masyarakat kena sanksi padahal dia tidak mengerti, tidak tahu. Jadi penegakan hukum itu diawali dengan sosialisasi. Kedua, uji coba," ucap Nurdin.

Baca Juga: PSBB Makassar Disetujui: Penerapan, Larangan, dan yang Dibolehkan

2. Isolasi wilayah skala kecil masih diberlakukan

(IDNTimes.com/dok.istimewa)

Tidak hanya itu, Nurdin juga mengatakan bahwa isolasi wilayah tingkat RT/RW tetap dilakukan seperti sebelumnya. Namun yang menjadi perhatian hanyalah wilayah yang memiliki jumlah kasus positif COVID-19 yang cukup tinggi di wilayah kecil tersebut. 

Untuk itu, baik RT maupun RW diharapkan bisa menjadi garda terdepan dalam melakukan sosialisasi PSBB ini, utamanya untuk wilayah yang menjadi episentrum penularan.

"Garda terdepan itu adalah RT/RW. Dia tahu warganya apalagi terutama yang episentrum penularan, di situ sudah menjadi pusat. Kita pastikan logistik siap. Itu dulu yang harus disiapkan. Jadi satu hal kita ingin isolasi wilayah terkecil, itu risikonya paling rendah dan biayanya lebih murah. Kalau ini kita bisa lock," katanya.

Baca Juga: PSBB di Makassar Diterapkan Mulai 24 April, Bersamaan Awal Ramadan  

Berita Terkini Lainnya