Ragam Tanggapan Mahasiswa Makassar soal Skripsi Tak Wajib untuk Wisuda

Skripsi diganti dengan proyek, buat mahasiswa malas

Makassar, IDN Times - Sejumlah mahasiswa menyampaikan pandangan terkait aturan yang tidak mewajibkan lagi penyusunan skripsi sebagai syarat kelulusan dari kampus. Mereka menilai ada sisi positif dan negatif dari aturan tersebut.

"Menurut saya pribadi, saya merasa bahwa keputusan atau peraturan ini ada positif dan ada juga negatif," kata Achmad Fauzan (22), mahasiswa Fakultas Farmasi, Universitas Hasanuddin (Unhas), Jumat (1/9/2023).

Aturan baru tentang skripsi yang diganti dengan kurikulum berbasis proyek atau bentuk yang lain dan sejenisnya, tertuang dalam Permendikbudristek Nomor 53 tahun 2023.

1. Permudah mahasiswa lulus, tapi jangan sampai terlena

Ragam Tanggapan Mahasiswa Makassar soal Skripsi Tak Wajib untuk WisudaAchmad Fauzan,Demisioner Ketua BPM Unhas. (Istimewa)

Menurut Achmad, Demisioner Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) Unhas itu, hal positif dari peraturan tersebut yaitu mempermudah kelulusan mahasiswa, namun sisi negatifnya yaitu bisa membuat mahasiswa terlena dan tidak mau bersaing.

"Ini bisa jadi mempermudah kita untuk lulus, tapi perlu digarisbawahi bahwa jangan sampai dengan hadirnya keputusan ini kita terlena. Kita harus ingat persaingan sebenarnya adalah dunia setelah kuliah," tegas Achmad.

2. Skripsi diganti dengan proyek bikin mahasiswa malas

Ragam Tanggapan Mahasiswa Makassar soal Skripsi Tak Wajib untuk WisudaTiga mahasiswa FBS UNM. (Dahrul Amri/IDN Times Sulsel)

Mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) menyampaikan pandangan yang beragam. Widya (20), Indri (20), dan Gafriana (19), mengaku peraturan itu bisa membuat mahasiswa malas untuk membuat riset.

"Ini kan skripsi diganti dengan proyek, dan dari yang saya baca-baca soal proyek itu kan dikerja berkelompok jadi saat kerja kelompok terus mungkin teman lain malas, masa kita yang kerja sendiri," ungkap Gafriana.

"Jadi menurut saya, mungkin tergantung dari kampus masing-masing apakah masih dipakai skripsi atau tidak. Jadi kalau saya skripsi masih bagus biar kita bisa kerja sendiri-sendiri, sebagai tugas akhir," lanjutnya.

3. Mahasiswa sebut terkadang skripsi membuat orang stres

Ragam Tanggapan Mahasiswa Makassar soal Skripsi Tak Wajib untuk WisudaIlustrasi stres (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Sedangkan Widya dan Indri menganggap, dengan tidak diwajibkannya skripsi sebagai syarat untuk wisuda, sangat membantu mahasiswa. Indri menyebutkan, banyak seniornya yang dia lihat seperti orang stres saat mengerjakan skripsi.

"Terbantulah, karena tidak sedikit mahasiswa yang sementara kerjakan skripsi itu terlihat stres. Tapi kembali ke kampus masing-masing, apakah diterapkan atau bagaimana,' ungkap Indri yang ikut disepakati Widya.

Sementara, Rektor Unhas, Prof Jamaluddin Jompa, Rektor UNM, Prof Husain Syam dan Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof Hamdan Juhannis yang dihubungi secara terpisah belum merespons terkait aturan tersebut.

Baca Juga: MK Izinkan Capres Kampanye di Kampus, Mahasiswa Unhas: Welcome!

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya