Program Makmur Pupuk Indonesia Dorong Produktivitas Petani Sulsel

Petani dapat bantuan pendampingan hingga permodalan

Makassar, IDN Times - Program Makmur yang diluncurkan Menteri BUMN Erick Thohir mendorong produktivitas petani di Sulawesi Selatan. Hal itu disampaikan sejumlah petani saat berdialog dengan Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero), Rahmad Pribadi, yang berkunjung ke Sulsle, Jumat (1/9/2023).

Winarno, petani asal Kabupaten Pinrang mengaku senang karena produktivitas tanaman padinya meningkat. Menurut dia, peningkatan produktivitas karena adanya pendampingan dari Pupuk Indonesia.

“Sebelumnya budidaya saya biasa-biasa saja, namun setelah mengikuti program ini produktivitas tanaman padi saya meningkat karena adanya bantuan pendampingan dari Pupuk Indonesia,” kata Winarno dalam siaran pers, Sabtu (2/9/2023).

Baca Juga: Pupuk Indonesia Siapkan Stok 73 Ribu Ton untuk Petani Sulsel

1. Petani dapat pendampingan dan pendanaan

Program Makmur Pupuk Indonesia Dorong Produktivitas Petani SulselIlustrasi area persawahan. (IDN Times/Herka Yanis)

Selain pendampingan, Winarno juga menyatakan bahwa dengan Program Makmur, dirinya mendapatkan beberapa manfaat lainnya seperti pendanaan hingga kepastian penyerapan hasil panen oleh offtaker.

“Saya juga mengenal lebih jauh bagaimana dengan permodalan perbankan yang masuk melalui KUR, saya sudah mengikuti program ini dari awal tahun 2022 sampai sekarang dan saya merasakan produktivitas meningkat maka otomatis kesejahteraan keluarga saya meningkat, meskipun pupuk yang saya gunakan pupuk nonsubsidi,” tambahnya.

2. Pupuk Indonesia bantu hubungkan petani dengan ekosistem pertanian

Program Makmur Pupuk Indonesia Dorong Produktivitas Petani SulselPupuk Indonesia menyiapkan stok pupuk bersubsidi di penjualan wilayah Indonesia bagian Timur sebesar 310.822 ton pada awal tahun 2023. (Dok. Pupuk Indonesia)

Manfaat yang didapat Winarno ini dikarenakan Program Makmur merupakan upaya Pupuk Indonesia menghubungkan petani dengan ekosistem pertanian yang memberikan kemudahan bagi petani untuk mengakses pupuk hingga permodalan. Adapun ekosistem pertanian yang dimaksud mulai dari project leader, asuransi, lembaga keuangan, teknologi pertanian, agro input, pemerintah daerah (pemda), dan offtaker.

Sementara itu, Daud yang merupakan penyuluh pertanian lapangan (PPL) meminta kepada manajemen Pupuk Indonesia untuk memperluas Program Makmur melalui demonstration plot (demplot) khususnya pada lahan pertanian di Kota Parepare, Sulawesi Selatan.

“Saya tertarik dengan Program Makmur, baiknya setiap kecamatan bisa disosialisasikan, karena rata-rata petani kami sudah menggunakan pupuk nonsubsidi, sehingga kami merasa Program Makmur bisa membantu,” kata Daud.

3. Upaya mendorong petani jadi lebih makmur

Program Makmur Pupuk Indonesia Dorong Produktivitas Petani SulselDirektur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi berdialog dengan sejumlah petani penerima pupuk bersubsidi dalam kunjungannya ke Sulsel, Jumat (1/9/2023). (Dok. Istimewa)

Menanggapi itu, Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi mengapresiasi para petani di Sulawesi Selatan yang telah mengikuti Program Makmur. Dia menceritakan bahwa Program Makmur diluncurkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir bertujuan untuk membantu petani dalam meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan.

“Saya sangat senang bisa bertemu dengan bapak dan adik-adik petani yang bergabung dalam Makmur. Kehadiran kami melalui Program Makmur ini merupakan upaya kami ingin berpartisipasi meningkatkan produktivitas, mudah-mudahan program ini berhasil dan semoga bapak petani semua menjadi lebih makmur, keluarganya juga makin sejahtera. Karena kalau petaninya makmur, maka Indonesia juga makmur,” ungkap Rahmad.

Baca Juga: Pupuk Indonesia Gelontorkan 2,06 Juta Ton Pupuk Bersubsidi

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya