TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hindari Kebocoran Pajak, Bapenda Makassar Pasang CCTV di Restoran

Tingkatkan pendapatan asli daerah

Badan Pendapatan Daerah Kota Makassar memasang CCTV di salah satu rumah makan di Makassar, Jumat (1/7/2022). Humas Pemkot Makassar

Makassar, IDN Times - Pemerintah Kota Makassar melalui Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) memasang kamera pengawas alias CCTV pada restoran dan rumah makan. Hal itu dimaksudkan untuk menghindari kebocoran pajak daerah.

Kepala Bapenda Kota Makassar, Firman Hamid Pagarra, mengatakan pemasangan CCTV itu merupakan langkah awal yang pernah digaungkan Wali Kota Makassar untuk mengantisipasi kebocoran pendapatan asli daerah (PAD), utamanya dari restoran dan rumah makan.

"Maka sudah berkoordinasi dengan beberapa pihak rumah makan dan di restoran. Maka kami bersepakat untuk memasangkan CCTV yang pertama untuk melihat jumlah pengunjung yang datang apakah sesuai dengan pajak yang mereka bayarkan," kata Firman di kantornya, Jumat (1/7/2022).

1. Memantau protokol kesehatan

Ilustrasi protokol kesehatan ( ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

Alasan lainnya, kata Firman, karena pemasangan CCTV itu merupakan salah satu langkah dari Makassar Recover pada poin adaptasi sosial. Melalui CCTV, Pemkot bisa memantau penegakan protokol kesehatan di restoran dan rumah makan yang bersangkutan. 

"Ini salah satunya untuk mengupayakan apakah rumah makan atau restoran menerapkan. Itu dua intinya. Antisipasi dalam rangka peningkatan PAD dan mendukung Makassar Recover," kata Firman.

Makassar Recover merupakan program penanganan pandemik COVID-19 yang digaungkan Pemkot Makassar. 

Baca Juga: Wawali Makassar Minta Camat-Lurah Update Data Kasus Stunting

2 Pemasangan CCTV bertahap

Ilustrasi cctv.ifsecglobal.com

Kepala Bidang Pajak dan Retribusi Daerah Bapenda Kota Makassar, Hariman, menyebutkan ada 1.200 wajib pajak resto di Makassar. Namun baru 4 yang dipasangi CCTV sebagai tahap awal yaitu warung pallubasa hingga rumah makan mi kering.

Bapenda pun menyebar tim uji petik guna memantau pengunjung yang datang berbelanja. Saat ini ada 31 tim uji petik yang mengawasi restoran dan rumah makan. 

"Kita cocokan data minimal ada data pembanding berapa mereka laporkan dan sistem online. Berapa yang dia setor berapa pengunjung perhari kita lihat," jelasnya.

Baca Juga: Festival F8 Jadi Angin Segar Kebangkitan Industri Perhotelan Makassar

Berita Terkini Lainnya