Didesak Cabut Izin Tambang Pasir Laut, Nurdin: Apa yang Dilanggar?
Masyarakat pulau terus menolak tambang pasir laut
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah angkat bicara soal desakan nelayan pesisir di Pulau Kodingareng Makassar. Belakangan warga pulau menuntut Gubernur menghentikan dan mencabut izin penambangan pasir laut di wilayah tangkap mereka.
Nelayan Kodingareng terus menolak penambangan pasir laut di wilayah Kepulauan Sangkarrang. Penambangan pasir dilakukan perusahaan PT Royal Boskalis, untuk proyek reklamasi pelabuhan Makassar New Port.
Soal permintaan mencabut izin, Nurdin meminta mereka menunjukkan bukti jika menemukan pelanggaran pada aktivitas penambangan pasir laut. Nurdin menyatakan sudah pernah menyampaikan soal itu kepada masyarakat pulau.
"Kita kan udah jelaskan, tunjukkan apa yang dilanggar. Saya udah berbaik hati di era saya, saya perda-kan. Itu zonasi 8 mil mereka boleh menambang, jadi tidak lagi di pinggir pantai," ucap Nurdin Abdullah kepada awak media di Kantor Bank Sulselbar Makassar, Jumat (14/8/2020).
Baca Juga: Pak Nurdin, Emak-emak Pulau Nginap Depan Kantor Gubernur, Temui Dong!
Baca Juga: Emak-emak Pulau Cari Nurdin Abdullah, Minta Tambang Pasir Laut Disetop
1. Nurdin sebut penambang sudah memiliki izin
Nurdin mengatakan aktivitas tambang pasir laut di perairan Spermonde Makassar tidak terlihat dari pemukiman penduduk. Kondisi ini berbeda dengan aktivitas tambang pasir laut di Takalar yang sempat bermasalah. Menurut Nurdin, pihak penambang juga hanya beraktivitas di daerah potensial yang banyak pasirnya.
Nurdin mengaku sudah menjelaskan soal itu kepada masyarakat yang menolak. Tapi tuntutan yang sama terus datang, sehingga dia pun bingung harus berbuat apa.
"Apa yang harus kita lakukan? Justru kalau kita batalin izinnya orang, kita bisa dituntut. Tunjukkan apa kesalahan daripada penambang, karena dia juga memiliki izin sesuai dengan persyaratan yang diberikan," Nurdin mengatakan.
Meski begitu, Nurdin menyatakan bersedia membuka pintu komunikasi dengan warga Kodingareng. "Mau ketemu saya silakan, kapan aja," katanya lagi.
Baca Juga: Alasan Warga Pulau Kodingareng Usir Kapal Penambang Pasir Laut
Baca Juga: Pelindo Klaim Penambangan Pasir Laut di Makassar Sesuai Ketentuan