Debat Pilkada Luwu Utara, Paslon Adu Program Millennial hingga Lansia
Pilkada Luwu Utara di Sulsel diikuti tiga pasangan calon
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Debat pertama Pilkada Luwu Utara, Sulawesi Selatan, berlangsung di Hotel Four Points by Sheraton Makassar, Minggu (22/11/2020).
Debat ini menghadirkan tiga pasangan calon yakni Muhammad Thahar Rum-Rahmat Laguni (nomor urut 1), Indah Putri Indriani-Suaib Mansur (nomor urut 2), dan Arsyad Kasmar-Andi Sukma (nomor urut 3).
Debat publik pertama mengangkat tema "Luwu Utara yang Religius dan Berkeunggulan". Pada segmen ketiga debat yang disiarkan langsung Kompas TV, para paslon diberi kesempatan memilih salah satu amplop yang berisi pertanyaan dari panelis. Setelah, itu paslon wajib menjawab pertanyaan yang ada di dalam amplop tersebut.
Baca Juga: Walhi Minta Presiden Evaluasi soal Banjir Bandang di Luwu Utara
1. Arsyad Kasmar-Andi Sukma sebut pembangunan berintegrasi dibutuhkan di Luwu Utara
Calon Bupati nomor urut 3, Arsyad Kasmar, menyampaikan bahwa pembangunan yang terintegrasi sangat dibutuhkan di Luwu Utara sebagaimana tri konsep pembangunan Sulsel yang meliputi pengwilayahan komoditas, petik olah jual, dan perubahan pola pikir dan perilaku.
"Sangat dibutuhkan karena bagaimana pun pembangunan yang bagus adalah perencanaan yang matang. Misalnya untuk tanaman apa yang cocok di daerah itu akan disesuaikan dengan hasil dari konsultan dengan planning yang ada di daerah," jelas Asryad Kasmar.
Mengenai petik olah jual, Asryad mengakui hal itu memang merupakan konsep mereka untuk membangun sektor pertanian. Mereka akan berikan bibit-bibit unggul pada petani, memberikan penyuluhan yang baik pada kelompok tani serta memberikannya sarana dan prasarana.
"Selain daripada itu, para petani pun kita akan buatkan sarana jalan-jalan desa. Yang paling penting kita akan ada hilir, kita akan membangun industri-industri dari hasil pengolahan pertanian itu," kata Arsyad.
Menurutnya, sebuah daerah tidak bisa maju jika tidak memiliki hilir. Selain itu, mereka juga akan memberikan bibit unggul secara gratis kepada masyarakat seperti padi, jagung, kakao dan sebagainya. Sebab jika bibitnya bagus, maka bagus pula hasil yang dipetik.
"Kalau diolah dengan baik tentunya juga nilainya lebih tinggi dan pasti akan banyak pengusaha yang datang ke sana untuk menanamkan modalnya," katanya.
Baca Juga: Evi Masamba Jual Mobil Alphard untuk Bantu Korban Banjir di Luwu Utara
Baca Juga: Bupati Luwu Utara Indah Putri Bagikan Masker Kain ke Warga