TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Danny soal Isolasi Umsini: Saya Tidak Pernah Bilang Kasih Sakit Orang

Wali Kota minta lurah aktif bawa pasien COVID-19 ke isoter

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto. IDN Times/Asrhawi Muin

Makassar, IDN Times - Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto sempat melontarkan pernyataan bahwa setiap lurah wajib membawa satu pasien COVID-19 untuk isolasi di KM Umsini. Namun dia menyebut banyak orang salah paham dengan pernyataannya itu.

Dia menilai permintaannya kepada lurah itu rawan disalahgunakan karena ada potensi memanipulasi orang yang positif COVID-19. Namun Danny menegaskan bahwa dia tidak pernah bermaksud demikain

"Jadi saya kira tidak pernah saya bilang kasih sakit orang. Tidak mungkin. Saya bilang tugas kewilayahan hari ini adalah menyelamatkan masyarakat dari pandemik COVID-19," kata Danny, Kamis (27/8/2021).

Baca Juga: Isolasi KM Umsini: Lurah di Makassar Ditarget Satu Orang per Hari

1. Orang sakit harus dipisahkan dengan orang sehat

Petugas menurunkan sampah dari atas KM Umsini yang menjadi lokasi isolasi terpusat bagi pasien COVID-19 tanpa gejala (OTG) di Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (8/8/2021). (ANTARA FOTO/Abriawan Abhe)

Danny mengatakan penyebaran COVID-19 hari ini sudah berada dalam lingkup rumah tangga. Maka lurah yang notabene merupakan ujung tombak pemerintah kota yang bertugas memisahkan orang sakit dengan orang sehat.

"Maka orang yang sakit yang OTG dan ringan coba dikomunikasikan supaya dia berpisah biar di kapal. Hanya itu," kata Danny lagi.

2. Penambahan kasus harian tak sebanding dengan pasien di Umsini

Sejumlah pasien COVID-19 tanpa gejala (OTG) mengikuti senam pagi dari atas KM Umsini di Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (8/8/2021). (ANTARA FOTO/Abriawan Abhe)

Jika melihat angka kasus harian COVID-19 yang mencapai ratusan setiap hari, maka itu tidak sesuai dengan jumlah pasien yang masuk ke Umsini setiap hari yang biasanya hanya lebih dari 10 orang.

Berdasarkan hal ini, Danny menilai ada warga COVID-19 yang masih berkeliaran di luar sehingga menugaskan para lurah untuk mencari mereka.

"Mereka bilang tidak ada COVID-19, itu pernyataan bodoh sebenarnya. Padahal semua kecamatan itu ada. Itu kan satu minggu kita bisa tracing," kata Danny.

Baca Juga: Polisi Ungkap Kasus Korupsi Rp4,3 Miliar di Pegadaian Makassar

Berita Terkini Lainnya