TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bermasalah, Pendaftaran PPDB SD-SMP di Makassar Diperpanjang

Jadwal tahapan PPDB di Kota Makassar berubah

Laman pendaftaran PPDB online Makassar. IDN Times/Asrhawi Muin

Makassar, IDN Times - Dinas Pendidikan Kota Makassar memperpanjang waktu pendaftaran penerimaan peserta didik baru (PPDB) jenjang SD-SMP tahun 2022 sampai 28 Juni 2022. Perpanjangan ini terkait adanya permasalahan sejak pendaftaran hari pertama, Senin 20 Juni 2022.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar Muhyiddin mengatakan sejak pendaftaran PPDB dibuka hingga saat ini, pihaknya telah menerima kurang lebih seribu aduan. Aduan itu datang dari jenjang SD maupun SMP. 

"Kami dari Dinas Pendidikan Kota Makassar, berkesimpulan bahwa ini perlu dilakukan penambahan, memperpanjang waktu sehingga kami mengatur kembali durasi perubahan," kata Muhyiddin di kantornya, Jumat (24/6/2022).

Baca Juga: Pendaftaran PPDB SMA/SMK di Sulsel Diperpanjang hingga 24 Juni 2022

1. PPDB dikeluhkan sejak hari pertama

Ilustrasi PPDB. ANTARA FOTO/Galih Pradipta

Sebelumnya diberitakan bahwa PPDB Makassar untuk jenjang SD-SMP mengalami kendala pada hari pertama pendaftaran, Senin 20 Juni 2022. Hal ini lantas membuat masyarakat mengeluh hingga mendatangi langsung Kantor Dinas Pendidikan Kota Makassar di Jalan Anggrek.

Muhyiddin mengatakan pihaknya menerima aduan terkait adanya nomor induk kependudukan (NIK) ganda pada calon siswa. Ada juga perpindahan domisili yang secara tiba-tiba.

"Contohnya kami terima pengaduan bahwa anak tersebut pindahan dari Kupang. Setelah pindah di Makassar, datanya di Dapodik masih dari Kupang. Makanya saat mendaftar, titik koordinatnya di Kupang," katanya.

Disdik juga menemukan terjadinya kelambatan saat proses verifikasi dan validasi oleh pihak sekolah. Hal itu karena lantaran operator dan panitia PPDB di tingkat sekolah terlalu berhati-hati terhadap kesalahan data.

2. Masalah klasik masih terjadi

Ilustrasi orang tua antarkan anak daftar ke SMP. IDN Times/Tunggul Kumoro

Masalah paling klasik yakni titik koordinat domisili calon siswa dengan yang tampil di peta laman pendaftaran tidak sesuai dengan kartu keluarga. Muhyiddin membeberkan penyebabnya karena operator PAUD dan SD di sekolah asal mereka yang menempatkan lokasi rumah di sekolah asal.

"Bahkan ada orang salah klik sehingga tercetak duluan padahal salah. Akhirnya dia minta diriset akun. Banyak minta riset akun sehingga itulah kami melakukan perpanjangan durasi pendaftaran," ujar Muhyiddin.

Dia menjelaskan, banyak permintaan perbaikan data dari masyarakat sehingga update seleksi dari sisi sistem belum bisa. Ditambah lagi, terdapat pula masalah pada database siswa pendidikan anak usia dini (PAUD) dan SD yang mengikuti PPDB.

"Sehingga tingkat layanan perbaikan data masih relatif tinggi. Kemudian kemampuan masyarakat juga dalam menggunakan aplikasi belum optimal," katanya.

Baca Juga: Hari Kedua PPDB Online Makassar, Titik Koordinat Pendaftar Masih Kacau

Berita Terkini Lainnya