TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Unicef: Penyakit Muncul usai Imunisasi di Sekolah Dihentikan

Cakupan imunisasi sudah rendah sebelum pandemik

Murid SD Negeri Kaliasin V mengantre untuk divaksin saat pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (15/10/2020). ANTARA FOTO/Moch Asim

Makassar, IDN Times - Terhentinya imunisasi di sekolah sejak virus corona COVID-19 merebak pada awal Maret 2020 membuat sejumlah penyakit muncul. Kondisi itu diungkapkan Kepala Kantor Perwakilan UNICEF Wilayah Sulawesi dan Maluku Henky Widjaja.

Munculnya penyakit seiring penutupan sekolah atau pembelajaran tatap muka, yang membuat proses imunisasi ikut terhambat.

"Sejak ditutupnya sekolah, kasus polio ditemukan di beberapa tempat, difteri, dampak rubella juga merebak, padahal semua penyakit ini sudah pernah nol di Indonesia," kata Henky dikutip dari Antara, Senin (8/11/2021).

Baca Juga: Dinsos Sulsel Terbantu Fatwa Haram MUI Sulsel soal Pengemis

1. Kasus polio mulai merebak di daerah tertentu

Imunisasi polio. ANTARA /Saiful Bahri

Henky menerangkan, imunisasi di sekolah sangat berpengaruh terhadap imunitas tubuh anak. Sebab anak-anak diberikan berbagai jenis vaksin secara berkala.

Sejumlah penyakit yang bisa terjadi karena tidak adanya pemberian vaksin anak, antara lain, tetanus, polio, TBC, difteri, campak, rubella, dan kanker rahim.

"Kalau Sulsel, kami memang belum punya datanya, tapi memang ada beberapa kasus di Sulsel maupun provinsi lainnya, kalau polio ada merebak KLB di Papua dan Jawa Barat," ujarnya.

2. Cakupan imunisasi sudah rendah sebelum pandemik

ilustrasi vaksinasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Henky menjelaskan bahwa sebelum pandemi, pemerintah telah menggalakkan layanan imunisasi di sekolah yang diakui cakupannya cukup rendah. Saat pandemi, semua layanan dihentikan hingga akhirnya cakupan imunisasi semakin parah.

"Selama masa pandemi, orang-orang juga tidak ke sekolah. Nah, ini yang sekarang berusaha kembali digalakkan pemerintah dengan melakukan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) untuk Tahun 2021 di Sulsel," katanya.

Baca Juga: Sulsel Mulai Kaji Rencana Penerbangan Langsung untuk Haji dan Umrah

Berita Terkini Lainnya