Tegaskan Keluarga Tak Terlibat Proyek, Nurdin Abdullah: Lillahi Ta'ala
Gubernur mengklarifikasi sejumlah dugaan pelanggaran
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah memberikan keterangan pada sidang pemeriksaan Panitia Angket DPRD Sulsel, Kamis (1/8). Dia hadir untuk mengklarifikasi sejumlah dugaan pelanggaran di Pemerintah Provinsi, termasuk praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
Di hadapan Panitia Angket, Nurdin menegaskan bahwa dia sudah menjaga pemerintahannya dari praktik KKN, sejak menjabat Bupati Bantaeng selama dua periode. Dia menyatakan bekerja profesional sebagai kepala daerah untuk mengabdi kepada bangsa dan negara.
"Saya ingin sampaikan, sepuluh tahun saya menjabat sebagai bupati, saya jaga betul KKN itu. Saya kerja profesional, apalagi saya lihat di berbagai media soal keluarga yang ikut juga mendapatkan proyek," kata Nurdin.
Baca Juga: Hadiri Sidang Angket, Nurdin Abdullah Dikawal Ratusan Orang
1. Jajaran Pemprov diingatkan untuk tidak melayani keluarga Gubernur Nurdin
Selama menjadi Gubernur Sulsel sejak September 2018, Nurdin Abdullah menyatakan menggunakan beberapa kali kesempatan untuk menegaskan bahwa keluarganya bebas dari KKN. Pertama, saat dia menjadi inspektur upacara di depan jajaran aparatur sipil negara (ASN) di lingkup Pemprov Sulsel.
Hal yang sama disampaikan saat Gubernur memimpin rapat kerja bersama pimpinan dinas-dinas. Dia menyampaikan kepada seluruh organisasi perangkat daerah, agar tidak ada satu pun keluarga Gubernur yang diberi fasilitas maupun diberi kesempatan mengerjakan proyek.
"Saya sampaikan bahwa meminta seluruh ASN, pejabat, agar tidak melayani keluarga saya. Tidak ada saudara, anak, ipar. Saya tegaskan di lapangan," kata Nurdin.
Baca Juga: Ipar Nurdin Abdullah Akui Ditunjuk Langsung Pimpin Perusda Sulsel