TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Relawan Ganjar Tanam 500 Bibit Mangrove di Makassar

Srikandi Ganjar Sulsel mengajak anak muda peduli lingkungan

Penanaman pohon di kawasan wisata mangrove Lantebung, Makassar. (Dok. Istimewa)

Makassar, IDN Times - Komunitas relawan Srikandi Ganjar Sulawesi Selatan menggelar aksi sosial penanaman bakau di kawasan Wisata Mangrove Lantebung Kota Makassar, Rabu (15/2/2023). 

Komunitas yang beranggotakan perempuan-perempuan muda lintas sektor itu menggandeng komunitas Rangkul Movement. Sebanyak 50 orang bersama-sama menanam 500 bibit bakau di kawasan mangrove pesisir Utara Makassar.

Koordinator Srikandi Ganjar Sulsel Nurul Awainah mengatakan, penanaman mangrove dalam rangka memperingati Hari Lahan Basah Sedunia yang jatuh setiap 2 Februari. Aktivitas itu diharapkan menginspirasi anak muda agar lebih sadar dan turun tangan menjaga kelestarian alam.

“Srikandi Ganjar Sulsel ingin masyarakat juga turut ambil bagian menjaga bumi dengan cara menanam mangrove di tepian pantai,” ujar Nurul dalam keterangan persnya, Rabu.

Baca Juga: Srikandi Ganjar Sulsel Ajak Perempuan Lebih Produktif

1. Relawan ingin lebih banyak gerakan pelestarian lingkungan

Suasana kawasan Ekowisata Mangrove Lantebung, salah satu tempat wisata yang berada di sekitar kota Makassar. (Instagram.com/lantebung.official)

Srikandi Ganjar Sulsel merupakan salah satu komunitas relawan pendukung kandidat calon presiden Ganjar Pranowo. Nurul mengatakan, aksi sosial terinspirasi dari sosok Ganjar yang selama ini dikenal peduli terhadap pelestarian lingkungan.

Penanaman mangrove jadi salah satu bentuk dukungan relawan terhadap aksi pelestarian lingkungan. Nurul berharap, ke depan relawan terlibat lebih banyak dengan aksi serupa.

“Pak Ganjar sosok inspiratif yang mengajak kita menjaga habitat bumi tempat tinggal kita untuk anak cucu kita,” ucap Nurul.

2. Pentingnya kesadaran terhadap peran lahan basah bagi kehidupan

(Ilustrasi lingkungan hidup) ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha

Hari Lahan Basah Sedunia merupakan peringatan tahunan tahunan perjanjian internasional untuk melindungi lahan basah di seluruh dunia, atau lebih dikenal dengan Konvensi Ramsar, di Kota Ramsar, Iran pada tahun 1971. Konvensi Ramsar bertujuan mendorong upaya konservasi dan pemanfaatan lahan basah secara bijaksana melalui aksi nasional dan kerjasama internasional untuk mewujudkan pembangunan secara berkelanjutan di seluruh dunia.

Aktivis komunitas anak muda Rangkul Movement, Andi Feranti mengatakan, kegiatan pelestarian lingkungan perlu lebih sering digalakkan untuk memantik kesadaran masyarakat secara lebih luas. Dia menyinggung perannya peran lahan basah terhadap kehidupan, di antaranya sebagai penyedia air bersih, sumber pangan, habitat flora dan fauna, hingga perlindungan dari bencana seperti banjir.

“Ini untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya lahan basah bagi dunia dan keragaman kehidupan yang ada di dalamnya,” ujar Feranti.

Baca Juga: Relawan Emak-emak Ganjar Pranowo Perluas Jaringan di Sulsel

Berita Terkini Lainnya