TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pejabat Pemkot Makassar Meninggal Berstatus PDP COVID-19

Kasus kematian capai 17 orang: 6 positif, 11 PDP

Indpplace/Zakila

Makassar, IDN Times – Seorang pejabat Pemerintah Kota Makassar, Sulawesi Selatan, bernama Zulkiflie Marauni, meninggal, Senin (6/4) malam dengan status pasien dalam pengawasan (PDP) COVID-19. Dia meninggal usai dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Haji (RSUD) Haji Makassar.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Makassar Ismail Hajiali mengonfirmasi kabar tersebut. Almarhum yang menjabat Kepala Sub Bagian Hukum Pemkot wafat pada pukul 18.45 Wita.

"Informasinya, dia (almarhum) dirawat di RS Haji, gejalanya sesak nafas dan sulit menelan. Hari ini tadi sempat masuk kantor," ujar Ismail yang dilansir Antara, Senin (6/4).

Baca Juga: Viral, Kisah 2 Mahasiswa Makassar Karantina Mandiri di Gubuk Empang

1. Sudah 17 pasien terkait COVID-19 yang meninggal

Ilustrasi pemakaman pasien positif COVID-19 (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Menurut laman Pemkot Makassar, per Senin kemarin tercatat ada 17 pasien terkait COVID-19 yang meninggal. Enam di antaranya positif terinfeksi virus corona, sedangkan 11 orang berstatus PDP.

Data yang sama mengungkapkan bahwa sejauh ini ada 68 pasien positif di Makassar, yang 10 di antaranya sembuh. PDP sebanyak 147 orang, dengan rincian 112 orang masih dirawat dan 24 orang pulang dengan sehat.

 

2. Ada empat zona rawan di Makassar

Peta penyebaran kasus terkait COVID-19 di Sulsel, per Rabu (1/4). covid19.sulselprov.go.id

Pj Wali Kota Makassar Iqbal Suhaeb, pada Senin mengatakan, Pemkot telah memetakan zona penyebaran COVID-19. Hasilnya menunjukkan empat zona wilayah yang masuk daerah rawan berdasarkan identifikasi COVID-19.

"Ada empat kecamatan yang paling dominan, dengan sebaran Kecamatan Rappocini, Panakukang, Manggala, dan Tamalate," katanya.

Iqbal menyatakan Pemkot telah melacak atau tracing kasus di daerah itu dan membaginya dalam beberapa klaster. Misalnya klaster umrah, di mana ada sejumlah pasien yang punya riwayat umrah lewat empat perusahaan travel.

Selanjutnya, klaster pertemuan ibadah di Kabupaten Muna, Raha, Provinsi Sulawesi Tenggara dengan tracking dari klaster Bogor. Sebab ada dua kasus meninggal dunia pada klaster tersebut. Kemudian, klaster Ijtima Zona Asia 2020 di Pakatto, Kabupaten Gowa, meski pelacakan kontaknya tidak terlalu besar.

"Ada beberapa pasien meninggal dunia di klaster Muna ini dan paling dominan, sedangkan Itjima masih dikategorikan kecil," ucap Iqbal.

Baca Juga: Sulsel Masih Kaji Penerapan PSBB untuk Tangkal COVID-19

Berita Terkini Lainnya