TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kereta Api di Sulsel Beroperasi Bertahap Mulai Akhir Tahun 2020

Rel sepanjang 44 kilometer sudah selesai dikerjakan

IDN Times / Aan Pranata

Makassar, IDN Times - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengunjungi proyek pembangunan rel kereta api di Trans Sulawesi di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, Rabu (20/3). Pada tahap pertama, rute kereta api akan menghubungkan Kota Makassar dengan Kota Parepare dengan jarak 145 kilometer.

Saat ini, rel kereta telah selesai dikerjakan sepanjang 44 kilometer di Kabupaten Barru. Selanjutnya akan dilanjutkan pengerjaan rel tambahan sepanjang 60 kilometer, agar bisa dimulai dioperasikan secara bertahap. Sedangkan rel Makassar-Parepare ditargetkan bisa selesai tahun 2023.

“Kita akan kerjakan total 104 km dulu, bersamaan dikoneksikannya rel ke beberapa pabrik semen di sini. Dan pada saat itu kita mulai operasikan, paling lambat akhir tahun 2020,” kata Budi.

Baca Juga: 5 Kuliner Berkuah Khas Sulawesi Selatan Ini Dijamin Maknyus

1. Kereta akan beroperasi untuk mengangkut penumpang dan barang

IDN Times / Aan Pranata

Budi mengatakan, awalnya kereta Trans Sulawesi akan dioperasikan sebagai angkutan kombinasi penumpang dan barang. Selain melayani transportasi di daerah terjangkau, kereta akan berguna mengangkut barang-barang industri di sekitarnya.

Menurut Budi, kondisi tersebut realistis, mengingat di Barru dan sekitarnya terdapat beberapa pabrik semen. Kereta juga dapat mengangkut batu bara dari pelabuhan. Transportasi via kereta, menurut dia, akan dipilih oleh pengusaha, karena lebih ekonomis sekitar 20 persen dibandingkan angkutan mobil jalan raya.

“Dengan adanya kereta ini, dimungkinkan gubernur dan bupati memberi izin lokasi untuk pabrik-pabrik yang lain. Jadi, sebagai angkutan barang akan sangat efektif sekali,” ucapnya.

2. Operator kereta api akan diserahkan kepada swasta

Humas Pemprov Sulsel

Hingga kini, pemerintah masih menjajaki soal operator Kereta Api Trans Sulawesi. Terbuka kemungkinan kerja sama dengan swasta, melalui skema tender Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Tender juga dibuka untuk membangun infrastruktur jalan dari jaringan rel kereta menuju pabrik-pabrik.

Berbeda dengan umumnya kereta api di Jawa yang dikelola sepenuhnya PT KAI, Kereta Trans Sulsel akan dikelola terpisah baik sarana dan prasarana, dengan nilai investasi Rp1 triliun.

“Ini menggembirakan karena yang ikut dalam tender ini lebih 20 konsorsium dalam dan luar negeri, dan itu swasta semua,” kata Budi.

Baca Juga: Konsep Revitalisasi Sungai Citarum Diadopsi ke Sulawesi Selatan

Berita Terkini Lainnya