TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kabupaten Soppeng, Daerah yang Konon Titik Tengah Indonesia  

Simak fakta-fakta tentang Soppeng jelang pilkada 2020

Kantor Bupati Soppeng. soppengkab.go.id

Makassar, IDN Times - Watansoppeng, ibu kota Kabupaten Soppeng, dikenal masyarakat dengan sebutan kota kalong. Kota yang berjarak 170 kilometer dari Makassar ini memang saban hari dihiasi pemandangan kelelawar yang beterbangan.

Di daerah yang sama juga terdapat Villa Yuliana, bangunan peristirahatan peninggalan kolonial Belanda. Landmark itu jadi penanda Soppeng sebagai salah satu bagian sejarah perjalanan bangsa Indonesia.

Kabupaten Soppeng merupakan satu dari 12 kabupaten di Sulsel yang bakal menggelar pemilihan kepala daerah serentak di tahun 2020. Ada sejumlah fakta yang patut kamu ketahui tentang daerah ini.

Berikut beberapa di antaranya, seperti dirangkum IDN Times dari berbagai sumber.

Baca Juga: Kepulauan Selayar, Tana Doang di Ujung Selatan Sulawesi

1. Daerah dengan wilayah tanpa pesisir

Panorama kota Watansoppeng. soppengkab.go.id

Kabupaten Soppeng memiliki luas daerah sekitar 1.500 kilometer persegi, dengan ketinggian antara 5 hingga 1.500 meter di atas permukaan laut. Ini merupakan satu di antara sedikit daerah di Sulsel yang tidak memiliki kawasan pesisir. Sedangkan sekitar 77 persen wilayahnya bertopografi dataran.

Soppeng terbagi menjadi delapan kecamatan, 70 desa/kelurahan, serta 163 dusun dan lingkungan. Marioriawa jadi kecamatan terluas, dengan wilayah 320 kilometer persegi, atau sekitar 21,3 persen dari total luas Kabupaten Soppeng.

2. Salah satu desanya konon jadi titik tengah Indonesia

Instagram/difotoadi

Sebagian masyarakat Soppeng meyakini titk nol Indonesia berada di Desa Umpungeng, yang terletak di Kecamatan Lalabata. Daerah ini berada pada jarak 10 kilometer arah barat daya Watansoppeng.

Di desa ini diyakini sebuah wilayah yang disebut posi’na tanae, yang dalam bahasa Bugis berarti pusar bumi. Dulu, wilayah ini disebut jadi tempat pertemuan dan peristirahatan raja-raja. Bupati Soppeng Andi Kaswadi Razak, pada tahun 2016, mengambil sumpah ratusan pejabat pemerintahan di tempat ini.

Baca Juga: Kabupaten Maros, Pintu Gerbang Udara Kawasan Timur Indonesia

3. Pertumbuhan penduduk di bawah satu persen

IDN Times/Abdurrahman

Pada tahun 2014, jumlah penduduk Kabupaten Soppeng sebanyak 225.709 orang. Angka itu tumbuh sekitar 0,87 persen dibandingkan satu tahun sebelumnya.

Pada pemilihan kepala daerah terakhir di tahun 2015, daftar pemilih tetap (DPT) Soppeng berjumlah 175.097 orang. Sedangkan pada pemilu terakhir tahun 2019, jumlah DPT meningkat jadi 180.685 orang, dengan partisipasi pemilih 122.888 orang.

4. Kaswadi merupakan bupati kesepuluh

Bupati Soppeng Kaswadi Razak. soppengkab.go.id

Kabupaten Soppeng dibentuk sejak tahun 1957. Hingga kini, Soppeng sudah dipimpin sepuluh orang bupati dan satu pelaksana tugas bupati. Bupati pertama bernama Andi Wana, menjabat antara tahun 1957 hingga 1960.

Petahana Andi Kaswadi Razak mulai menjabat pada 17 Februari 2016, bersama Wakil Bupati Supriansa. Namun jelang Pemilu 2019, Supriansa mengundurkan diri untuk mencalonkan di legislatif. Dia terpilih jadi Anggota DPR RI.

Baca Juga: Mengenal Kabupaten Gowa, Tiga Kali Dipimpin Trah Yasin Limpo  

Berita Terkini Lainnya