Kabupaten Maros, Pintu Gerbang Udara Kawasan Timur Indonesia

Dua periode dipimpin Bupati Hatta Rahman

Makassar, IDN Times - Pemilihan kepala daerah serentak tahun 2020 bakal turut digelar di Kabupaten Maros. Daerah ini mencari pemimpin baru setelah dua periode Bupati Hatta Rahman.

Maros merupakan daerah strategis, yang berperan penting sebagai penyangga Kota Makassar. Daerah ini juga jadi jalur penghubung ibu kota Sulawesi Selatan dengan daerah lain di dalam maupun di luar provinsi.

Seperti halnya daerah lain penyelenggara pilkada, IDN Times merangkum sejumlah fakta dan data seputar Kabupaten Maros. Berikut di antaranya yang kami himpun dari berbagai sumber.

1. Bagian pengembangan kawasan metropolitan Mamminasata

Kabupaten Maros, Pintu Gerbang Udara Kawasan Timur IndonesiaFacebok Pemkab Maros

Kabupaten Maros memiliki luas wilayah 1.619,11 kilometer persegi, dengan ibu kota Turikale. Terdiri dari 14 kecamatan, yang membawahi 104 kelurahan. Maros berbatasan langsung dengan sisi utara Makassar.

Maros termasuk dalam kawasan metropolitan terintegrasi Mamminasata. Daerah ini memegang peranan penting terhadap pembangunan Makassar karena sebagai daerah perlintasan yang sekaligus sebagai pintu gerbang Kawasan Mamminasata bagian utara.

Topografi wilayahnya variatif, 43 persen berupa daerah dataran rendah. Wilayah yang bergunung-gunung berkisar 30,8 persen, sedangkan sisanya 26,2 persen berupa pantai.

2. Gerbang udara wilayah Indonesia timur

Kabupaten Maros, Pintu Gerbang Udara Kawasan Timur IndonesiaIDN Times/Aan Pranata

Umum diketahui bahwa di Makassar ada sarana transportasi  Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin. Tapi kamu mesti tahu, bandara itu berlokasi di wilayah Kabupaten Maros.

Bandara Internasional Sultan Hasanuddin merupakan sarana transportasi udara terbesar di kawasan timur Indonesia. Orang yang bepergian dengan pesawat dari barat ke timur biasanya mesti transit di sini. Bandara ini pula yang jadi tempat keluar dan masuk dari dan ke Sulsel.

3. Dikenal dengan keanekaragaman spesies kupu-kupu

Kabupaten Maros, Pintu Gerbang Udara Kawasan Timur IndonesiaIDN Times/Aan Pranata

Sebagian wilayah Maros masuk dalam kawasan Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung. Di dalamnya terdapat pelestarian alam dengan aneka ekosistem asli. Salah satu yang terkenal adalah keanekaragaman kupu-kupunya. Tercatat ada lebih dari 240 spesies untuk satu jenis kupu-kupu saja.

Di kawasan TN Bantimurung Bulusaraung juga terdapat sejumlah objek wisata terkenal. Di antaranya, Taman Wisata Alam Bantimurung, gua prasejarah Leang-leang, dan Goa Pattunuang.

Ada juga cagar alam Karaenta, yaitu kawasan hutan lindung yang berfungsi sebagai cadangan air bawah tanah dan menyimpan berbagi flora dan fauna. Salah satu daya tarik kawasan ini karena memiliki goa yang panjangnya mencapai 2.200 m dan merupakan habitat ideal bagi kera jenis Macaca Maura.

Baca Juga: Jelang Tenggat, Maros Pastikan Anggaran Pilkada Rp31,1 Miliar

4. Partisipasi di Pilpres 82,4 persen

Kabupaten Maros, Pintu Gerbang Udara Kawasan Timur IndonesiaIDN Times/ Mela Hapsari

Menurut data tahun 2010, penduduk Kabupaten Maros berjumlah 318.238 orang. Sedangkan pada Pemilihan Umum 2019, jumlah penduduk wajib pilih berjumlah 245.041 orang.

Pada Pemilihan Presiden, jumlah pemilih hasil pembaruan sebanyak 255.533 orang. Pengguna hak pilih 210.502 orang, sehingga partisipasi pemilihnya ada di angka 82,4 persen.

5. Golkar bisa ajukan calon meski tanpa berkoalisi

Kabupaten Maros, Pintu Gerbang Udara Kawasan Timur IndonesiaIlustrasi pilkada serentak. IDN Times/Sukma Shakti

DPRD Kabupaten Maros diisi 35 legislator dari sepuluh partai politik. Posisi ketua ditempati Golkar, yang mendudukkan tujuh wakilnya.

Perolehan kursi, selanjutnya ditempati berturut-turut oleh PAN dengan enam kursi, NasDem (5), Hanura dan Demokrat (4), Gerindra (3), PPP dan PKS (masing-masing 2), serta Demokrat dan PBB (masing-masing 1).

Untuk mengajukan diri sebagai pasangan calon bupati-wakil bupati di Maros lewat jalur partai politik harus berbekal dukungan pemilik tujuh kursi di parlemen setempat. Artinya, hanya Golkar yang bisa mengajukan paslon tanpa berkoalisi dengan parpol lain.

Untuk jalur perseorangan, paslon harus menyertakan dukungan dari 24.505 warga, atau sepuluh persen dari DPT di pemilu yang lalu. Dukungan wajib tersebar di delapan kecamatan.

6. Pasangan kepala daerah bertahan dua periode

Kabupaten Maros, Pintu Gerbang Udara Kawasan Timur Indonesiamaroskab.go.id

Bupati Maros Hatta Rahman tidak bisa lagi mencalonkan diri pada pilkada 2020. Sebab dia sudah dua kali menjabat bupati, yakni pada periode 2010-2015, dan 2016-2021.

Pada dua periode kepemimpinanya, Hatta selalu didampingi Wakil Bupati Andi Harmil Mattotorang. Di pilkada nanti, Harmil bisa maju untuk posisi calon bupati.

Baca Juga: Ketum PAN Isyaratkan Dukungan untuk Chaidir Syam di Pilkada Maros 2020

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya