TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jumat Depan, Kemenag Pantau Hilal Awal Ramadan di Makassar

Untuk menentukan kapan jatuhnya 1 Ramadan 1443 Hijriah

Ilustrasi pengamatan hilal. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Makassar, IDN Times - Kapan jatuhnya tanggal 1 Ramadan 1443 Hijriah? Pertanyaan itu bisa terjawab pada Jumat petang pekan depan, 1 April 2022. Sebab di saat itu Kementerian Agama bakal menggelar Sidang Isbat (penetapan) awal Ramadan.

Sebelum Sidang Isbat, Kemenag lebih dulu menggelar pemantauan posisi (rukyatul) hilal di berbagai daerah. Hasilnya disandingkan dengan hasil perhitungan secara astronomis (hisab).

Pemantauan hilal digelar pada 1 April 2022, sebab secara hisab, disepakati bahwa ijtimak atau pergantian bulan jatuh pada hari itu, bertepatan dengan 29 Sya'ban 1443 H.

“Pada hari rukyat, 29 Syakban 1443 H, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia sudah di atas ufuk, berkisar antara 1 derajat 6,78 menit sampai dengan 2 derajat 10,02 menit," kata Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Adib, dalam keterangan persnya, Jumat (25/3/2022).

Baca Juga: Masjid Al Markaz Siapkan 500 Stan untuk Pasar Ramadan

1. Pemantauan hilal di 101 titik se-Indonesia

Petugas mengamati matahari terbenam menggunakan teleskop saat melakukan pemantauan hilal di Kantor Wilayah Kementerian Agama DKI Jakarta, Jakarta, Selasa (11/5/2021). Pemantauan hilal tersebut dilakukan untuk menentukan 1 Syawal 1442 H (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Adib mengatakan, Kemenag telah menetapkan 101 lokasi titik rukyatul hilal di seluruh Indonesia. 

Rukyatul hilal tersebut akan dilaksanakan oleh Kanwil Kementerian Agama dan Kemenag Kabupaten/Kota, bekerjasama dengan Peradilan Agama dan Ormas Islam serta instansi lain seperti BMKG di daerah setempat.

Di Sulawesi Selatan, pemantauan dipusatkan di atap Mall GTC Tanjung Bunga Makassar.

“Hasil rukyatul hilal yang dilakukan ini selanjutnya akan dilaporkan sebagai bahan pertimbangan Sidang Isbat Awal Ramadan 1443 H,” kata Adib.

2. Kemungkinan hilal sulit terlihat

Tim Hilal BMKG mengamati matahari terbenam menggunakan teleskop saat melakukan pemantauan hilal di Dermaga Hati, Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara, Senin (12/4/2021). Pemantauan hilal tersebut dilakukan untuk menentukan awal Ramadhan 1442 H (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga menggelar pengamatan hilal untuk penentuan awal bulan Ramadan 1443 Hijriah.

"BMKG akan melaksanakan rukyat hilal pada hari Jumat, 1 April 2021 oleh 34 tim yang tersebar di Indonesia," ujar Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG, Rahmat Triyono dalam keterangan tertulis yang dikutip dari Antara, Senin (21/3/2022).

Rahmat mengatakan, elongasi saat matahari terbenam terkecil terjadi sebesar 2,87 derajat di Merauke (Papua) sampai dengan terbesar 3,46 derajat di Sabang (Aceh). Sementara umur bulan saat matahari terbenam berkisar dari yang termuda sebesar 2,31 jam di Merauke (Papua) sampai dengan yang tertua sebesar 5,39 jam di Sabang (Aceh).

Kemudian, lag atau selisih terbenam matahari dan terbenam Bulan berkisar antara 6,44 menit di Jayapura (Papua) sampai dengan 11,33 menit di Tua Pejat, Mentawai (Sumatera Barat).

Dan kecerlangan bulan (FIB) saat matahari terbenam berkisar antara 0,06 persen di Merauke (Papua) sampai dengan 0,092 persen di Sabang (Aceh). Jadi, bulan baru atau hilal kemungkinan sulit terlihat.

"Hasil Rukyat Hilal awal bulan Ramadan 1443 H pada 1 April 2022 berpotensi kecil untuk terlihat (teramati)," kata Rahmat Triyono.

Ia mengatakan, untuk mengawali bulan Ramadhan 1443 H (2023 M) umat Islam Indonesia sebaiknya menunggu keputusan Menteri Agama Republik Indonesia yang akan diumumkan pada tanggal 1 April 2022 malam, setelah sidang isbat.

Baca Juga: 3 Amalan di Bulan Ramadan yang Bisa Menggugurkan Dosa

Berita Terkini Lainnya