Jadi Tersangka, Ini Kesaksian Nakhoda KM Ladang Pertiwi
Kapal disebut tiba-tiba mati di tengah cuaca buruk
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Penyidik Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan menetapkan dua tersangka pada kasus tenggelamnya kapal motor (KM) Ladang Pertiwi di perairan Selat Makassar. Masing-masing pemilik kapal bernama Haji Saifil dan nakhoda Supriadi.
KM Ladang Pertiwi tenggelam dalam pelayarannya dari Pelabuhan Paotere Makassar, Kamis (26/5/2022). Kapal menuju Pulau Pamantauang dan sejumlah pulau di Kepulauan Pangkep.
Supriadi sempat menceritakan kronologis kejadian detik-detik kapal kayu yang dikendalikannya tenggelam. Dia mengatakan kapal itu dihempas gelombang tinggi di laut lepas di tengah cuaca buruk. Padahal saat berangkat dari Pelabuhan Paotere pada Rabu (25/5/2022), cuaca bagus.
"Saat berangkat hari Rabu (25/5) cuaca teduh dan laut tenang sampai di Butung-butungan, dilewati Kalukuang," kata Supriadi dikutip Antara pada konferensi pers di atas KN SAR Kamajaya, Pelabuhan Peti Kemas, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (31/5/2022).
Baca Juga: Pemilik dan Nakhoda KM Ladang Pertiwi 2 yang Karam Jadi Tersangka
1. Cuaca mendadak berubah di tengah laut
Supriadi menceritakan, selang beberapa lama melewati area Kalukuang dan mendekati Pulau Pamantauang, cuaca mulai berubah secara drastis. Angin kencang mulai menerpa kapalnya sehingga oleng. Saat itu mesin kapal langsung mati.
"Waktu itu sekitar delapan mil dari Pemantauan, baru kencang angin, tiba-tiba mati mesin. pompa (pengisap) mati, jadi tidak bisa hidup. Baku lawan (tabrakan) ombak di sampingnya (kapal),"beber pria yang kini berumur 40 tahun itu.
Baca Juga: KM Ladang Pertiwi yang Tenggelam Tidak Punya Izin Berlayar