TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Besok, Jemaah An Nadzir Mulai Puasa Ramadan

Menurut mereka, pergantian bulan terjadi Sabtu (4/5) siang

ANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Gowa, IDN Times - Jemaah An-Nadzir yang bermukim di Desa Mawang, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, akan menjalankan ibadah puasa Ramadan lebih dulu, yakni Sabtu (4/5). Mereka melanjutkan kebiasannya yang setiap tahun selalu menyambut Ramadan maupun hari raya lebaran lebih dulu dibandingkan umat Muslim lainnya.

Keputusan menyambut Ramadan lebih dulu diputuskan berdasarkan musyawarah Tim 9 An-Nadzir, yang digelar di Masjid Baitul Muqaddis, Gowa, Kamis malam (2/5). Tim 9 merupakan tim pemantau tanda-tanda alam yang menjadi rujukan penentuan masuknya bulan baru.

“Didapatkan suatu konstitusi, kesepakatan berdasarkan beberapa parameter yang kita selama ini pahami, Insya Allah jemaah akan memulai puasa tanggal 4 Mei,” kata Sekretaris Jenderal An-Nadzir Samiruddin Pademmui kepada IDN Times, Jumat (3/5).

Baca Juga: Hijab dengan Kain Segi Empat Ini Simpel, Tapi Tetap Modis Loh

1. An-Nadzir memutuskan 1 Ramadan secara penuh bertepatan dengan 5 Mei

Pixabay/mohamed_hassan

Menurut pandangan An-Nadzir, 1 Ramadan 1440 Hijriah sebenarnya secara penuh bertepatan dengan penanggalan Masehi 5 Mei 2019. Adapun puasa digelar lebih awal satu hari sebelumnya sebagai bentuk penyambutan terhadap bulan Ramadan. Sebab pergantian bulan dari Sya’ban ke Ramadan terjadi pada Sabtu siang (4/5).

“Untuk 1 Ramadan secara full mulai Ahad. Tapi berkenaan dengan bulan, hasil pengamatannya, perpisahan terjadi pada Sabtu sekitar pukul dua siang atau 14.00 Wita,” kata Samir.

Baca Juga: 6 Kuliner Lokal di Makassar Ini Paling Banyak Direkomendasikan Turis

2. Penentuan 1 Ramadan berdasarkan pengamatan bulan

Kemenag.go.id

Dalam penentuan 1 Ramadan, jemaah An-Nadzir berpedoman kepada pengamatan tanda alam berupa bulan dan air pasang. Ilmu tersebut diwariskan dari ajaran imam mereka.

Umumnya, sebelum Ramadan, diamati tiga periode pergerakan bulan. Dimulai dengan melihat kemunculan bulan sempurna pada tanggal 15 bulan Hijriah. Dari sana kemudian diperoleh hitungan bahwa selanjutnya kemunculan bulan setiap hari lebih cepat 54 menit.

“Dengan rumus itu didapatkan perpisahan bulan terjadi Sabtu siang,” Samir menjelaskan.

3. Pemantauan bulan dilakukan di sekitar pondok

IDN Times / Istimewa

Dalam menyambut Ramadan, jemaah An-Nadzir memantau bulan dari pondok pemukiman mereka di sekitar Danau Mawang. Sebagai penyempurna, turut diamati pasang puncak air laut yang menandakan bulan baru.

Samir mengatakan, apa yang diajarkan oleh imam An-Nadzir berpedoman dari Rasulullah. “Kalau berdasarkan beberapa hadits, pengamatan bulan bisa dilakukan sejak Rajab dan Sya’ban. Malam ini kita ambil keputusan berdasarkan yang kita pantau,” dia melanjutkan.

Berita Terkini Lainnya