Labfor Selidiki Penyebab Ledakan Kapal Patroli Polair  

Dugaan sementara, sumber ledakan berasal dari genset kapal

Makassar, IDN Times - Tim Laboratorium Forensik Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan sementara menyelidiki penyebab kapal patroli cepat Polisi Air (Polair) yang meledak, Rabu (24/7). Insiden itu mengakibatkan satu orang korban tewas, sedangkan satu lainnya terluka parah.

Kepala Polda Sulsel Irjen Hamidin, Kamis (25/7) menjenguk korban terluka bernama Brigpol Syamsuddin yang dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar. Dia juga mengungkapkan bahwa korban tewas AKP Tombong sudah dimakamkan di kampung halaman, di Kabupaten Pangkep.

"Sekarang tim Labfor sedang mengecek total kapal itu, kira-kira apa yang jadi penyebab. Untuk sementara, keterangan korban, ada kemacetan genset sehingga timbul ledakan," kata Hamidin kepada wartawan di Makassar, Kamis (25/7).

1. Saat kejadian, kapal sedang terisi penuh bahan bakar

Labfor Selidiki Penyebab Ledakan Kapal Patroli Polair  IDN Times/Istimewa

Kapolda mengungkapkan, tim Labfor sudah langsung turun ke lokasi usai kejadian pada Rabu (24/7) sekitar pukul 16.30 WITA. Saat itu petugas Pemadam Kebakaran baru bisa mengendalikan api satu jam berselang.

Menurut Hamidin, kondisi yang sudah gelap membuat tim Labfor bekerja hingga malam. Proses identifikasi pun dilanjutkan pada Kamis petang. Tim berfokus mencari titik mula api, termasuk kemungkinan dari genset sesuai keterangan korban selamat.

"Kita akan lihat dari mana titik api dimulai, apakah genset atau tempat lain. Sebab kondisi kapal saat itu sedang terisi penuh, habis diisi bahan bakar," ucapnya.

Baca Juga: Kapal Patroli Polair Polda Sulsel Terbakar di Dermaga  

2. Kapal yang terbakar merupakan kendaraan operasional Polair

Labfor Selidiki Penyebab Ledakan Kapal Patroli Polair  IDN Times/Aan Pranata

Kapal yang terbakar di dermaga Ditpolair Polda Sulsel, Jalan Ujung Pandang Makassar, diketahui bernomor KPC-XIV-2017. Kapal itu milik Dit Polair Polda Sulsel. Kerugian akibat kejadian ini ditaksir mencapai Rp17 miliar.

Kapolda menyebutkan, kapal patroli yang terbakar merupakan satu dari sejumlah kendaraan operasional Direktorat Polair. Kapal umumnya digunakan untuk kegiatan patroli di sekitar perairan Makassar dan pulau-pulau terluar.

"Misalnya ada korban tenggelam yang diselamatkan beberapa minggu lalu, kapal ini yang digunakan," kata Kapolda.

3. AKP Tombong tewas di tempat saat kejadian

Labfor Selidiki Penyebab Ledakan Kapal Patroli Polair  IDN Times/Aan Pranata

Kapal patroli cepat meledak di dermaga Polair Polda Sulsel, Jalan Ujung Pandang Makassar, Rabu (24/7) lalu. Akibat kejadian itu, satu perwira Polair yang tengah berada di kapal, meninggal. Satu korban lainnya dalam keadaan kritis.

Korban meninggal adalah anggota Polair Polda Sulsel bernama AKP Tombong. Jenazahnya sempat disemayamkan di Rumah Sakit Stella Maris sebelum diserahkan kepada keluarga. Sedangkan korban kritis bernama Brigpol Syamsuddin, kini tengah dirawat intensif di Rumah Sakit Bhayangkara.

Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Makassar Kombes Farid Amansyah menjelaskan, AKP Tombong diduga tewas di tempat saat kapal meledak dan terbakar. Itu terlihat dari tanda-tanda fisik korban yang mengalami luka-luka serius. Menurut informasi yang diterima, Tombong bersama rekannya, Syamsuddin, memang berada di kapal saat kejadian.

Selain luka robek, ledakan juga mengakibatkan sejumlah bagian tubuh korban patah, antara lain di kaki, paha, dan lengan. Kondisi seperti itu bisa mengakibatkan kematian segera. "Karena syok hipovolemik istilahnya. Yaitu kehabisan darah saat kejadian," ucap Farid.

Baca Juga: Ledakan Kapal Patroli Polair Tewaskan Satu Perwira, Satu Kritis

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya