Kasus Menurun, Waspadai Ekor Pandemi di Sulsel!

Indikator COVID-19 membaik di awal November

Makassar, IDN Times – Pakar epidemiologi Universitas Hasanuddin Prof Ridwan Amiruddin mengingatkan masyarakat Sulawesi Selatan agar waspada terhadap ekor pandemi COVID-19. Peringatan seiring tren penyebaran kasus virus corona yang melandai beberapa pekan terakhir.

Ridwan menyebut COVID-19 bisa terkontrol pada ekor pandemi jika program trisula, yakni tracing, testing, dan edukasi tetap masif. Meski, Makassar sebagai ibu kota telah keluar dari zona merah.

"Termasuk operasi yustisi harus terus berjalan, literasi kesehatan harus terus ditingkatkan dan mempertahankan kualitas layanan," kata Ridwan dilansir ANTARA, Selasa (10/11/2020).

Baca Juga: Pembelajaran Tatap Muka di Sulsel Tergantung Kesiapan Sekolah

1. Titik-titik rawan tetap perlu mendapat perhatian

Kasus Menurun, Waspadai Ekor Pandemi di Sulsel!Ketua Perhimpunan Ahli Epidemiologi Sulawesi Selatan Prof Ridwan Amiruddin. ANTARA/HO

Penerapan program trisula secara konsisten dan didukung penuh warga Sulsel, kata Ridwan, dinilai bakal berdampak nyata dalam pengendalian COVID-19. Menurut Ketua Tim Konsultan Satgas COVID-19 itu, ada sejumlah titik rawan yang tetap perlu mendapat perhatian, misalnya pelaksanaan isolasi mandiri yang masih tinggi.

"Dalam pelaksanaannya, isolasi mandiri relatif tidak terkontrol dengan baik, sehingga peluang terbentuknya klaster keluarga terbuka lebar. Begitu juga klaster perkantoran dan perjalanan, harus dapat ditangani dengan baik."

2. Indikator COVID-19 membaik di awal November

Kasus Menurun, Waspadai Ekor Pandemi di Sulsel!ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas

Pada awal November 2020, sejumlah indikator COVID-19 disebut bergeser ke arah semakin baik. Menurut catatan Satgas Sulsel, pada 5 November ada lima kabupaten/kota yang masuk zona kuning, yakni Selayar, Barru, Takalar, Wajo dan Sidrap.

"Kabupaten yang lain termasuk zona orange dan belum ada yang zona hijau," katanya.

3. Angka kasus positif menurun 7 persen

Kasus Menurun, Waspadai Ekor Pandemi di Sulsel!Ilustrasi. Pengoperasian laboratorium PCR COVID-19 (ANTARA FOTO/Makna Zaezar)

Membaiknya indikator itu tergambar dari semakin membaiknya angka kesembuhan yang mencapai 90 persen. Angka kasus positif semakin menurun hingga 7persen, sedangkan angka kematian 2,5 persen dengan positif rate specimen sekitar 6 persen. Begitu juga dengan angka reproduksi efektif dalam sepekan terakhir di bawah satu (0.5).

Selain itu, tren nasional COVID-19 juga sudah menunjukkan titik baliknya dengan curva yang mulai menurun.

"Perkembangan penanganan yang semakin terkontrol ini memungkinkan untuk segera membenahi aktivitas yang sudah lama terpuruk dengan catatan terus menjaga disiplin terhadap penegakan protokol kesehatan," ujar Ridwan.

Baca Juga: Katanya Tes Swab COVID-19 Bisa Merusak Otak, Benarkah Demikian?

Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan COVID-19, menggelar kampanye 3 M : Gunakan Masker, Menghindari Kerumunan atau jaga jarak fisik dan rajin Mencuci tangan dengan air sabun yang mengalir. Jika protokol kesehatan ini dilakukan dengan disiplin, diharapkan dapat memutus mata rantai penularan virus. Menjalankan gaya hidup 3 M, akan melindungi diri sendiri dan orang di sekitar kita. Ikuti informasi penting dan terkini soal COVID-19 di situs covid19.go.id dan IDN Times

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya