Foto Suasana Salat Pertama di Masjid Al-Markaz Makassar

Gubernur Nurdin Abdullah bersyukur masjid kembali aktif

Makassar, IDN Times – Masjid Al-Markaz Al-Islami Jenderal M Jusuf di Makassar kembali menggelar Salat Jumat, hari ini (5/6). Masjid terbesar di Sulawesi Selatan itu kembali membuka aktivitas ibadah setelah tiga bulan ditutup di tengah pandemik COVID-19.

Salat Jumat di Masjid Al-Markaz digelar dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19. Jemaah diatur menjaga jarak pada saf dan wajib mengenakan masker. Panitia masjid juga memeriksa jemaah dengan alat pengukur suhu tubuh.

Ini merupakan Salat Jumat pertama di Masjid Al-Markaz, setelah 12 kali berturut-turut ditiadakan untuk mencegah penyebaran virus corona. Panitia masjid mempertimbangkan edaran Dewan Masjid Indonesia dan berkoordinasi dengan Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Sulsel.

Baca Juga: Sulsel Perpanjang Masa Belajar di Rumah Hingga 19 Juni

1. Gubernur bersyukur bisa kembali salat Jumat di masjid

Foto Suasana Salat Pertama di Masjid Al-Markaz MakassarGubernur Sulsel Nurdin Abdullah. IDN Times/Istimewa

Salat Jumat perdana di Masjid Al-Markaz dihadiri Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah. Dia ikut berada di antara jemaah salat yang berbaris dengan penataan jarak. Gubernur menyatakan sangat bersyukur sudah bisa Salat Jumat berjemaah di masjid.

“Dengan aktif kembali melakukan ibadah di masjid, tentu doa kita mudah-mudahan diijabah oleh Allah SWT supaya bisa mengangkat virus ini dari muka bumi Indonesia bahkan dunia,” kata Nurdin Abdullah usai Salat Jumat berjemaah.

2. Kurva penularan COVID-19 di Sulsel dianggap menurun

Foto Suasana Salat Pertama di Masjid Al-Markaz MakassarIDN Times/Istimewa

Gubernur mengklaim penularan COVID-19 di Sulsel kini menurun. Dia menyebut angka reproduksi atau Rt di wilayahnya cenderung berkurang, dan diharapkan terus seperti itu.

“Sekali lagi saya hari ini bisa kembali ikut Salat Jumat berjamaah di Masjid Al-Markaz ini. Insyaallah kurva kita sudah mulai menurun, curva kita terus melandai dan kami sangat bersyukur,” ujarnya.

3. Salat Jumat digelar dalam satu gelombang

Foto Suasana Salat Pertama di Masjid Al-Markaz MakassarMasjid Al Markaz Al Islami Makassar. IDN Times/Asrhawi Muin

Ketua Umum Yayasan Islamic Center (YIC) Prof Basri Hasanuddin mengatakan, Salat Jumat di Masjid Al-Markaz digelar dengan menerapkan protokol kesehatan. Jemaah diwajiibkan mengikuti sejumlah protokol yang ditetapkan.

Protokol yang berlaku bagi jemaah, antara lain wajib mengenakan masker, membawa sajadah sendiri, dan menjaga jarak dalam saf. Pengurus masjid membuat penanda jarak di antara jemaah dalam saf, sehingga tidak terjadi kontak fisik.

Jemaah juga disarankan langsung mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir saat pulang ke rumah masing-masing.

Pengurus Masjid Al-Markaz memastikan tidak akan membuka semua pintu akses masuk. Hanya beberapa pintu yang dibuka, dengan menempatkan petugas di depan pintu untuk mengontrol jamaah yang datang.

Salat Jumat digelar dalam satu gelombang, atau tidak ada sistem bergiliran. Pertimbangannya adalah jemaah diperkirakan akan membludak karena diberlakukan jarak dalam saf. Pada keadaan normal, masjid bisa menampung 10 ribu orang.

“Kami mengantisipasinya dengan membuka semua area masjid untuk pelaksanaan salat Jumat, mulai dari lantai satu, lantai dua dan lantai tiga, serta halaman masjid. Di semua area itu, jamaah wajib mengikuti protokol kesehatan yang sudah diatur secara ketat,” Basri menerangkan.

Baca Juga: Besok, Masjid Al-Markaz Mulai Gelar Salat Jumat

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya