Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

WALHI Desak Pemerintah Sanksi Tegas PT Vale atas Kebocoran Pipa Minyak

Direktur Eksekutif WALHI Sulsel, Amin, memaparkan dampak kebocoran pipa PT Vale yang mencemari sungai dan sawah warga Towuti, Luwu Timur, saat konferensi pers di Makassar, Selasa (26/8/2025).
Direktur Eksekutif WALHI Sulsel, Amin, memaparkan dampak kebocoran pipa PT Vale yang mencemari sungai dan sawah warga Towuti, Luwu Timur, saat konferensi pers di Makassar, Selasa (26/8/2025). (IDN Times/Asrhawi Muin)
Intinya sih...
  • Soroti rekam jejak PT ValeAmin mengingatkan bahwa pada 2016, PT Vale pernah tercatat melakukan pencemaran di wilayah pesisir Luwu Timur akibat melubernya sulfur ke pulau-pulau kecil. Menurutnya, meski perusahaan tersebut kerap mendapat penghargaan lingkungan, praktik di lapangan justru menunjukkan kelalaian yang berulang.
  • WALHI desak pemerintah cabut izin lingkungan PT ValeWALHI menilai, kebocoran pipa yang mencemari sungai dan sawah masyarakat telah merusak sumber penghidupan warga serta mengancam kesehatan. Amin menegaskan pencemaran ini tidak bisa dianggap sekadar kelalaian teknis, melainkan kejahatan lingk
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Makassar, IDN Times - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sulawesi Selatan (Sulsel) mendesak pemerintah untuk memberi sanksi tegas kepada PT Vale Indonesia Tbk terkait kebocoran pipa minyak di Desa Sulhi, Kecamatan Towuti, Kabupaten Luwu Timur. Direktur Eksekutif WALHI Sulsel, Muhammad Al Amin, menilai insiden ini bukan peristiwa pertama dan masuk kategori kejahatan lingkungan.

"Banyak masyarakat menghubungi kami dan meminta agar WALHI bersikap tegas terhadap kebocoran pipa minyak di Towuti. Ini momentum kami untuk menyampaikan protes keras terhadap pencemaran lingkungan oleh PT Vale," kata Al Amin dengan tegas dalam konferensi pers di Kopi Tiam, Makassar, Selasa (26/8/2025).

1. Soroti rekam jejak PT Vale

Direktur Eksekutif WALHI Sulsel, Amin, memaparkan dampak kebocoran pipa PT Vale yang mencemari sungai dan sawah warga Towuti, Luwu Timur, saat konferensi pers di Makassar, Selasa (26/8/2025).
Direktur Eksekutif WALHI Sulsel, Amin, memaparkan dampak kebocoran pipa PT Vale yang mencemari sungai dan sawah warga Towuti, Luwu Timur, saat konferensi pers di Makassar, Selasa (26/8/2025). (IDN Times/Asrhawi Muin)

Amin mengingatkan bahwa pada 2016, PT Vale pernah tercatat melakukan pencemaran di wilayah pesisir Luwu Timur akibat melubernya sulfur ke pulau-pulau kecil. Menurutnya, meski perusahaan tersebut kerap mendapat penghargaan lingkungan, praktik di lapangan justru menunjukkan kelalaian yang berulang. 

"Setiap tahun, PT Vale mendapat penghargaan karena pro lingkungan hidup tapi praktik selalu mencemari lingkungan. Seharusnya, pemerintah tidak pandang bulu pada perusahaan pencemaran lingkungan," katanya.

2. WALHI desak pemerintah cabut izin lingkungan PT Vale

Petugas menangani kebocoran pipa di Towuti, Luwu Timur, Sabtu (23/8/2025).
Petugas menangani kebocoran pipa di Towuti, Luwu Timur, Sabtu (23/8/2025). (Dok. PT Vale)

WALHI menilai, kebocoran pipa yang mencemari sungai dan sawah masyarakat telah merusak sumber penghidupan warga serta mengancam kesehatan. Amin menegaskan pencemaran ini tidak bisa dianggap sekadar kelalaian teknis, melainkan kejahatan lingkungan yang berdampak ekonomi dan sosial.

WALHI meminta Kementerian Lingkungan Hidup melalui Deputi Bidang Penegakan Hukum Lingkungan Hidup turun tangan terhadap kasus ini. Desakan itu juga ditujukan kepada aparat kepolisian agar menindak tegas manajemen PT Vale.

"Sanksi objektif, paling tepat yakni sanksi pencabutan izin lingkungan. Tidak ada lagi ruang kompromi. Negara harus mulai berdiri secara tegak, terutama pada pemanfaatan operasi pipa minyak di Luwu Timur," kata Amin.

3. WALHI sebut kebocoran pipa PT Vale rusak sawah dan sumber air warga

Petugas menangani kebocoran pipa di Towuti, Luwu Timur, Sabtu (23/8/2025).
Petugas menangani kebocoran pipa di Towuti, Luwu Timur, Sabtu (23/8/2025). (Dok. PT Vale)

Hingga kini, WALHI masih mengumpulkan data lapangan untuk memetakan dampak kebocoran, termasuk jumlah petani yang terdampak. Namun, Amin menegaskan kerugian warga sudah tampak jelas melalui rusaknya lahan pertanian dan tercemarnya sumber air.

"Dampak dari kebocoran pipa itu sudah nyata terlihat, mencemari sungai, mencemari sawah, dan membuat sawah-sawah itu menjadi rusak, mematikan atau menghilangkan kegiatan persawahan yang dilakukan masyarakat karena cemaran minyak tersebut," kata Amin.

4. PT Vale akui kebocoran pipa berdampak serius ke masyarakat

Tim terpadu bersama PT Vale menangani kebocoran pipa di Towuti, Luwu Timur, Senin (25 Agustus 2025). (Dok. PT Vale)
Tim terpadu bersama PT Vale menangani kebocoran pipa di Towuti, Luwu Timur, Senin (25 Agustus 2025). (Dok. PT Vale)

Presiden Direktur PT Vale, Bernardus Irmanto, yang meninjau langsung lokasi kebocoran pipa minyak mengatakan bahwa keselamatan warga menjadi prioritas utama.

Bernardus mengakui situasi yang dihadapi masyarakat Towuti sangat berat dan penuh tantangan. Dia menyebut doa serta dukungan berbagai pihak menjadi kekuatan penting bagi perusahaan dalam menghadapi insiden kebocoran pipa tersebut.

"Fokus utama kami adalah menghentikan penyebaran aliran minyak, dan kami bekerja bersama pemerintah daerah serta seluruh pemangku kepentingan untuk memastikan langkah penanganan berjalan dengan cepat dan tepat," kata Bernardus dalam keterangannya, Senin (25/8/2025).

Sementara Head of External Relations PT Vale, Endra Kusuma, menyebut kebocoran pipa di Towuti dilakukan bersama oleh perusahaan, pemerintah, dan masyarakat. Dia menggambarkan bagaimana langkah teknis di lapangan berpadu dengan dukungan warga, yang menghadirkan energi pemulihan bagi seluruh proses.

"Kami melihat kekuatan luar biasa ketika pemerintah, PT Vale, dan pemangku kepentingan bekerja sebagai satu tim," kata Endra.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irwan Idris
EditorIrwan Idris
Follow Us