Unismuh Makassar Minta Polisi Tangkap Pelaku Penyerangan Brutal di Kampus

- OTK melakukan penyerangan di area kampus tanpa menunjukkan senjata tajam atau penutup muka, sehingga tidak terpantau oleh petugas keamanan.
- Penyerangan terjadi di sekitar sekretariat organisasi kemahasiswaan dan berujung pada pemukulan terhadap mahasiswa Kehutanan hingga luka parah.
- Unismuh Makassar akan mendampingi dan menanggung biaya pengobatan mahasiswa yang terdampak serta meminta pihak kepolisian untuk memastikan kasus ini diusut sesuai hukum yang berlaku.
Makassar, IDN Times - Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar menyesalkan terjadinya insiden penyerangan yang dilakukan oleh puluhan orang tak dikenal (OTK) terhadap dua mahasiswanya, hingga alami luka parah.
Dua korban yaitu, MS (22) mahasiswa Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian, alami luka di bagian kepala akibat dibacok, dan N (22) Jurusan Sosiologi Fakultas FKIP terkena busur di mata.
"Unismuh Makassar menyesalkan terjadinya insiden kekerasan di dalam kampus, yang diduga dilakukan secara terencana," kata Kasubdit Humas dan Protokoler Unismuh Makassar, Hadisaputra kepada IDN Times, Minggu (2/11/2025).
1. Pelaku memakai penutup muka saat berada di area kampus

Hadi menjelaskan kronologi penyerangan yang dilakukan OTK. Katanya, peristiwa itu terjadi saat memasuki waktu pelaksanaan salat Ashar pada Kamis (30/10/2025).
"Sekelompok orang tak dikenal (OTK) berjumlah sekitar 14 orang memasuki area kampus dengan berjalan kaki," ucap Hadi.
Berdasarkan pantauan kamera CCTV, mereka tidak datang secara bergerombol maupun menggunakan kendaraan. Mereka juga masuk tanpa menunjukkan senjata tajam atau penutup muka.
"Sehingga keberadaannya tidak langsung terpantau oleh petugas keamanan, (sekuriti kampus)," bebernya.
Hadi juga menuturkan dari rekaman CCTV, kelompok tersebut melintas di bawah Balai Sidang dan berkumpul sebelum menuju kawasan sekretariat organisasi kemahasiswaan.
"Setelah berkumpul itulah diduga mereka baru menggunakan penutup muka dan mengeluarkan senjata tajam. Sasaran utama kelompok ini diduga adalah salah satu organisasi mahasiswa intra kampus," jelasnya.
2. Kejadian di area sekretariat

Saat tiba di lokasi, lanjut Hadi, OTK tersebut tidak menemukan anggota organisasi mahasiswa yang menjadi target. Namun di sekitar tempat tersebut terdapat beberapa mahasiswa Prodi Kehutanan yang sekretariatnya berdekatan.
"Diduga terjadi kesalahpahaman, yang berujung pada pemukulan terhadap salah satu mahasiswa Kehutanan (MS) hingga mengalami luka," ungkapnya.
Usai melakukan penyerangan terhadap MS, para OTK kemudian kabur. Petugas keamanan kampus segera melakukan langkah pengamanan dengan menutup akses keluar masuk. Namun, kelompok tersebut telah menuju pintu keluar dan sempat bersitegang dengan petugas keamanan.
"Dalam situasi itu, salah satu pelaku melepaskan anak panah busur ke arah mahasiswa, N yang merekam kejadian, menyebabkan luka di area sekitar mata kirinya," kata Hadi.
3. Sikap dan langkah Unismuh Makassar

Hadi menambahkan pihak keamanan Kampus telah berupaya membangun sistem yang bisa melakukan deteksi dini terhadap potensi gesekan dalam kampus, namun OTK yang melakukan penyerangan diduga secara terencana melakukan penyerangan dengan senyap.
"Unismuh Makassar akan mendampingi dan menanggung seluruh biaya pengobatan mahasiswa yang terdampak serta memberikan dukungan moril dan psikologis agar mereka dapat kembali beraktivitas akademik dengan baik," ujarnya.
Unismuh Makassar meminta pihak kepolisian untuk memastikan kasus ini diusut sesuai hukum yang berlaku dan berharap tindakan teror di lingkungan kampus disikapi secara serius.
"Pimpinan Unismuh berkomitmen mengawal kasus ini hingga tuntas, demi memastikan kenyamanan lingkungan belajar bagi segenap sivitas akademika," tuturnya.
Selain mempercayakan kasus ini kepada pihak kepolisian, Unismuh juga akan melakukan penelusuran fakta terhadap insiden tersebut, termasuk menelusuri motif penyerangan.
Apabila rangkaian kejadian tersebut melibatkan mahasiswa Unismuh, baik secara pribadi maupun organisasi. Pimpinan Unismuh akan mengambil tindakan tegas sesuai dengan peraturan dan tata tertib yang berlaku di Unismuh.
"Mengimbau seluruh sivitas akademika untuk tetap tenang, menjaga kondusivitas, dan tidak terpengaruh oleh informasi yang belum terverifikasi. Perkuliahan tetap berjalan seperti biasa," tandas Hadi.


















