Unimerz Makassar Pecat Mahasiswi Pelaku Rasisme

- Kampus Unimerz di Makassar menghentikan mahasiswa berinisial SD (19) karena diduga melakukan tindakan rasisme.
- Rektor Unimerz, Prof Anwar Ramli, menegaskan bahwa kampusnya tidak mentolerir diskriminasi atau rasisme dan akan terus mendidik tanpa membedakan ras, agama, dan suku.
- Mahasiswi yang diduga melakukan tindak rasisme sudah diamankan oleh pihak kepolisian untuk proses hukum lebih lanjut.
Makassar, IDN Times -- Kampus Universitas Megarezky (Unimerz) yang terletak di Jalan Antang Raya, Kecamatan Manggala Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) baru-baru ini jadi sorotan lantaran salah satu mahasiswinya berinisial SD (19) diduga melakukan tindakan rasisme.
Setelah jadi perbincangan viral di media sosial (medsos), Sivitas akademika Unimerz menindak tegas dengan melakukan pemberhentian secara tidak hormat atau drop out (D.O) terhadap pelaku rasisme.
SD dinilai tidak menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan dan keberagaman yang ada di Unimerz. Tak hanya di D.O, Sivitas akademika Unimerz juga menyerahkan SD ke kepolisian untuk mendapatkan proses hukum.
1. Pelaku di D.O berdasarkan regulasi kampus

Rektor Unimerz, Prof Anwar Ramli mengatakan, SD di D.O berdasarkan regulasi yang ada telah ada di kampusnya sejak tahun 2019, yang tertuang pada Pasal 10 Butir 10.
"Adapun isi dari poin regulasi tersebut, yakni barang siapa yang melakukan segala tindakan, sikap dan aktivitas yang mencoreng nama pribadi seseorang dan atau institusi baik secara luring maupun daring dan sanksinya adalah dikeluarkan secara tidak hormat sebagai mahasiswa," kata Prof Anwar dalam keterangannya, Kamis (17/10/2024).
Prof Anwar secara tegas mengatakan kampus Unimerz tidak mentolerir adanya segala bentuk diskriminasi ataupun rasisme di lingkungan kampus. Bahkan kata dia, Unimerz berkomitmen untuk terus membina dan mendidik mahasiswa tanpa membedakan ras, agama dan suku.
"Universitas Megarezky berkomitmen untuk membina seluruh mahasiswa tanpa membedakan agama, suku, dan ras, serta tidak mentolerir segala bentuk diskriminasi ataupun rasisme di lingkungan kampus," ucapnya.
2. Pelaku juga diserahkan ke polisi

Kasi Humas Polrestabes Makassar, Ajun Komisaris Wahiduddin membenarkan mahasiswi yang diduga melakukan tindak rasisme sudah diamankan. "Sudah diamankan satu orang. Saat ini masih pemeriksaan di Reskrim," ujarnya singkat, Kamis (16/10/2024).
Diketahui, aksi rasisme ini bermula dari percakapan pribadi melalui pesan singkat yang beredar di Instagram. Pelakunya berinisial SD mahasiswi Unimerz jurusan Farmasi angkatan 2024.
Dalam percakapan tersebut, seorang pria mengirimkan pesan kepada Salsa. "Sa chat dia tapi tidak angkat ni," kata pria tersebut, yang kemudian dijawab oleh Salsa dengan, "Su d angkat?"
Percakapan berlanjut dengan pria tersebut mengirim foto bersama rekannya yang diketahui merupakan mahasiswa Papua.
Namun, reaksi Salsa terhadap foto itu dianggap rasis oleh banyak pihak. Ia menulis, "Kenapa ada m**** dekatmu wkwkwk."