Tito Karnavian Soroti Rendahnya Realisasi Pendapatan Daerah di Sulsel

- Tito dorong kepala daerah hidupkan peran swastaTito menilai perlunya upaya serius dari kepala daerah untuk mendorong peran swasta sebagai penopang utama pertumbuhan ekonomi. Menurutnya, banyak daerah di Sulsel masih bergantung pada sumber pendapatan tradisional.
- Pendapatan beberapa daerah masih tertinggalData Kementerian Dalam Negeri per 10 September 2025 menunjukkan rata-rata nasional realisasi pendapatan daerah mencapai 58,74 persen. Di Sulsel, 11 daerah mampu melampaui angka tersebut, termasuk Pemprov Sulsel dengan capaian 61,54 persen.
- PAD penting untuk dukung pertumbuhan ekonomi daerahTito meneg
Makassar, IDN Times - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyoroti capaian pendapatan asli daerah (PAD) di Sulawesi Selatan yang dinilainya masih rendah di sejumlah kabupaten/kota. Hal itu ia sampaikan saat memberikan arahan kepada Forkopimda dan kepala daerah di Rujab Gubernur Sulsel di Makassar, Kamis (11/9/2025).
Dalam pengarahannya, Tito menyebut kondisi ekonomi di Sulawesi Selatan dinilainya relatif stabil. Angka inflasi terkendali dan pertumbuhan ekonomi menunjukkan tren yang cukup baik.
"Namun yang jadi sorotan saya adalah angka swasta terutama di luar kota Makassar dan Parepare saya lihat PAD-nya relatif rendah," kata Tito.
1. Tito dorong kepala daerah hidupkan peran swasta

Tito menilai perlunya upaya serius dari kepala daerah untuk mendorong peran swasta sebagai penopang utama pertumbuhan ekonomi. Menurutnya, banyak daerah di Sulsel masih bergantung pada sumber pendapatan tradisional, sementara kontribusi sektor swasta belum menjadi andalan.
Tito menegaskan kepala daerah tidak seharusnya hanya bergantung pada dana transfer pusat. Dia menilai pemerintah daerah perlu menciptakan iklim usaha yang sehat di wilayah masing-masing.
"Menunjukkan bahwa swastanya belum belum terlalu menjadi andalan. Itu saya minta ada upaya-upaya kepala daerah untuk menghidupkan swasta," kata Tito.
2. Pendapatan beberapa daerah masih tertinggal

Data Kementerian Dalam Negeri per 10 September 2025 menunjukkan rata-rata nasional realisasi pendapatan daerah mencapai 58,74 persen. Di Sulsel, 11 daerah mampu melampaui angka tersebut, termasuk Pemprov Sulsel dengan capaian 61,54 persen. Pangkajene Kepulauan tercatat tertinggi dengan 71,27 persen, disusul Sidrap, Wajo, Parepare, dan Takalar.
Namun masih ada daerah yang tertinggal, di antaranya Jeneponto yang hanya mencapai 42,51 persen, Kepulauan Selayar 47,94 persen, serta Toraja Utara, Tana Toraja, dan Bantaeng yang masih di bawah 51 persen. Kota Makassar sendiri, meski menjadi pusat ekonomi, baru mencatat 53,59 persen.
"Tingkat provinsi cukup bagus 61 persen. pendapatan belanja juga di atas 50 persen. Artinya target pendapatan sudah bulan September ini di atas 60 persen cukup bagus. belanjanya tinggi berarti ada uang beredar di masyarakat," kata Tito.
3. PAD penting untuk dukung pertumbuhan ekonomi daerah

Tito menegaskan peningkatan PAD penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah, mengendalikan inflasi, dan menambah kapasitas fiskal. Dia berharap kepala daerah segera mengambil langkah strategis agar sektor swasta dapat berkembang dan menjadi penopang utama pembangunan di Sulsel.
"Permudah perizinan, berikan insentif-insentif supaya UMKM, dunia swastanya bisa hidup, investasi bisa hidup. Kira-kira begitu. Kalau hidup otomatis pertumbuhan ekonominya akan baik, inflasinya baik, PAD juga akan bertambah," katanya.