Tim Tanggap Darurat PT Freeport Temukan Tiga Jenazah Pekerja GBC

- Tim Tanggap Darurat PTFI menemukan tiga jenazah pekerja GBC
- Identifikasi korban dilakukan dengan hati-hati oleh Tim Medis dan Kepolisian
- Tony Wenas menyampaikan duka cita atas kehilangan para pekerja dan fokus evakuasi korban
Timika, IDN Times — Setelah hampir tiga pekan melakukan pencarian di tengah kondisi ekstrem bawah tanah, Tim Tanggap Darurat PT Freeport Indonesia (PTFI) berhasil menemukan tiga jenazah pekerja yang menjadi korban insiden luncuran material basah di area Tambang Bawah Tanah Grasberg Block Cave (GBC).
Penemuan para korban berlangsung pada Minggu (5/10/2025) di dua waktu berbeda. Satu korban ditemukan sekitar pukul 12.00 WIT, sementara dua korban lainnya berhasil dievakuasi sekitar pukul 16.53 WIT.
1. Identifikasi korban dilakukan dengan hati-hati

Dalam keterangan resmi perusahaan, PTFI menyampaikan bahwa proses identifikasi dilakukan secara hati-hati oleh Tim Medis bersama Tim Kepolisian.
Hasil identifikasi awal mengonfirmasi bahwa korban pertama yang ditemukan sekitar pukul 12.00 WIT adalah Victor Bastida Ballesteros, warga negara Republik Chili yang bekerja di PT Redpath Indonesia.
Sementara itu, dua korban lainnya yang ditemukan pada sore hari masih dalam proses identifikasi oleh tim berwenang.
2. Tony Wenas sampaikan duka cita

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas, menyampaikan rasa duka mendalam atas kehilangan para pekerja tersebut.
"Selain rekan kerja, mereka adalah bagian dari keluarga besar Freeport. Kehilangan ini membawa duka yang mendalam bagi kita semua. Atas nama pribadi dan perusahaan, saya menyampaikan belasungkawa kepada keluarga yang telah berada di Tembagapura sejak 14 September 2025 lalu. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberi kekuatan dan ketabahan bagi kita semua,” ujar Tony.
Tony menambahkan bahwa penemuan ini merupakan kemajuan penting dalam proses tanggap darurat, namun tim di lapangan masih terus berupaya untuk menemukan seluruh pekerja yang belum ditemukan.
“Upaya penyelamatan masih terus dilakukan untuk menemukan seluruh rekan kerja yang terjebak,” jelasnya.
PT Freeport Indonesia juga memastikan bahwa perusahaan memberikan pendampingan penuh bagi keluarga korban, baik dalam proses identifikasi maupun dukungan emosional selama masa berduka.
Sejak insiden terjadi pada pertengahan September 2025, Tim Tanggap Darurat PTFI terus melakukan pencarian di tengah kondisi kerja yang menantang, termasuk risiko keselamatan yang tinggi di area tambang bawah tanah.
3. PTFI fokus evakuasi korban

Hingga kini, fokus utama perusahaan tetap pada keselamatan personel dan penyelesaian proses evakuasi seluruh korban dengan tetap menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
Untuk diketahui, peristiwa luncuran wet muck terjadi pada Senin, 8 September 2025. Saat itu, luncuran lumpur basah menutup akses para pekerja dan mengisolasi ketujuh korban di dalam terowongan.
Dua korban sebelumnya telah ditemukan pada 20 September 2025. Keduanya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Masing-masing korban bernama Irawan dan Wigih Hartono.
Dengan adanya penemuan hari ini, maka jumlah korban yang telah ditemukan dan dievakuasi sebanyak lima orang. Sementara dua korban masih dalam pencarian.