Sejarah Awal Tionghoa di Makassar, Perdagangan dan Sebutan Sanggalea

Makassar, IDN Times - Masyarakat Tionghoa di seluruh dunia merayakan Imlek pada Sabtu, 10 Februari 2024. Di Makassar, perayaan Imlek selalu berlangsung meriah.
Di ibu kota Sulawesi Selatan, Imlek bukan perayaan baru. Hari besar tahunan itu sudah diperingati sejak lampau, seiring masuknya masyarakat Tionghoa ke kota pada ratusan tahun lalu.
Yerri Irawan merekam jejak awal keberadaan masyarakat Tionghoa di Makassar lewat bukunya, Sejarah Masyarakat Tionghoa Makassar. Dia mengumpulkan hasil penelitian seputar masyarakat Tionghoa pada masa VOC, Abad ke-19, hingga awal kemerdekaan Republik Indonesia.
Seperti apa perkembangan sejarah masyarakat Tionghoa Makassar di awal kedatangannya? Berikut sejumlah poin yang dirangkum IDN Times dari buku tersebut.
1. Pedagang sudah datang bertahap sejak abad ke-13
Tempat bernama Makassar atau Mangkasar dengan transkripsi Meng-jia-shi dalam sumber Tionghoa sudah tercatat dalam suatu monografi kota Kanton pada masa Dade. Tepatnya di era dinasti Yuan, antara tahun 1297-1301.
Nama Makassar muncul dalam sebuah lampiran berjudul “Barang-barang yang dibawa oleh kapal-kapal asing”. Namun tidak ada keterangan tentang kehadiran orang Tionghoa yang pertama kali di Sulawesi Selatan.
Di pedalaman Sulsel ditemukan keramik-keramik Tionghoa tertua, yang umumnya berasal dari Dinasti Song. Namun itu bukan bukti yang cukup untuk mengatakan bahwa orang Tionghoa telah datang sebelum abad ke-16. Keramik itu kemungkinan dibawa para pedagang asing yang sedang menuju Maluku atau melalui perdagangan antara Makassar dan Filipina.