Satgas Tangkap 8 Anggota KKB Penyerang Guru-Nakes di Anggruk Yahukimo

Makassar, IDN Times - Aparat keamanan menangkap delapan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang diduga pelaku penyerangan guru dan tenaga kesehatan di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan pada 21 Maret 2025 lalu. Informasi itu disampaikan Kepala Operasi Satuan Tugas Damai Cartenz Brigjen Faizal Ramadhani.
"Memang benar delapan anggota KKB yang diduga melakukan penyerangan terhadap guru dan nakes pada 21 Maret lalu di Anggruk hingga menyebabkan satu orang guru meninggal telah ditangkap di Dekai, Jumat (11/7/2025)," kata Faizal dilansir Antara, Sabtu (12/7/2025).
1. Para anggota KKB yang ditangkap masih diperiksa intensif

Saat ini delapan anggota KKB masih diperiksa dengan intensif di Dekai. Pemeriksaan untuk menelusuri apa saja peranan mereka pada peristiw berdarah tersebut.
Dijelaskan, delapan orang yang ditangkap itu bagian dari kelompok KKB yang dikenal sebagai Batalyon Eden Sawi Yali, di bawah komando Ohion Helembo alias Bapa Simpan. Mereka disebut berafiliasi langsung dengan Kodap XVI Yahukimo pimpinan Elkius Kobak.
2. Tiga di antaranya sudah berstatus tersangka

Dari delapan yang sudah diamankan, tiga yang sudah ditetapkan sebagai tersangka, yakni AP, DH, dan NS. Sedangkan lima orang lainnya masih didalami .
"Satgas Damai Cartenz akan terus melakukan penegakan hukum terhadap para pelaku dan akan memprosesnya," kata Brigjen Faizal.
3. Satu guru honorer meninggal dalam peristiwa penyerangan

Sebelumnya diberitakan, terjadi penyerangan di tiga lokasi utama di Distrik Anggruk, Yahukimo, pada 21 dan 22 Maret 2025. Yaitu di kompleks perumahan guru SD Advent Anggruk, gedung RS Efata Angguruk, dan sekolah SD tempat pengrusakan ruang kelas.
Saat itu para pelaku yang berjumlah sekitar 15 orang menyerang guru-guru honorer menggunakan senjata tajam. Mereka menganiaya dan membunuh seorang guru bernama Rosalia Rerek Sogen.
Faizal menyebut korban meninggal dunia ditemukan dengan sejumlah luka parah di tubuh, di antaranya luka robek di leher, luka tusuk di pinggang, dan patah tulang terbuka di tangan. Sementara itu, tujuh korban lainnya mengalami luka berat dan ringan akibat penganiayaan menggunakan senjata tajam. Para pelaku juga membakar dua unit rumah dinas guru dan merusak tujuh ruang kelas sekolah.