Polisi Redam Tawuran di Utara Makassar Lewat Deklarasi Damai

- Deklarasi damai dan makan bersama dilakukan oleh Polrestabes Makassar, Pemerintah Kota Makassar, TNI, camat, hingga tokoh agama untuk menyelesaikan konflik antar kelompok.
- Isu provokasi dari luar wilayah menjadi penyebab konflik, namun setelah deklarasi damai kondisi di wilayah utara Makassar sudah berangsur kondusif.
- Pemkot Makassar akan membangun pos pengamanan dan memfasilitasi pelatihan minat serta pendidikan informal bagi kelompok pemuda yang kerap bersitegang di wilayah tersebut.
Makassar, IDN Times - Polrestabes Makassar terus berupaya menenangkan situasi pasca-perang antar kelompok di wilayah utara Kota Makassar. Salah satu cara yang dilakukan adalah mengumpulkan tokoh masyarakat, pemuda, dan bahkan anak-anak yang sebelumnya terlibat tawuran.
Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Arya Perdana, mengatakan kegiatan yang dilakukan merupakan deklarasi damai dan digelar di Aula SMK 5 Jl. Sunu Kecamatn Tallo, pada Senin (29/9/2025) malam.
"Pertemuan itu dihadiri oleh pemuda yang sempat bertikai, juga anak-anak yang ikut terlibat. Kami ingin semua pihak duduk bersama," kata Arya.
1. Deklarasi damai dan makan bersama

Dalam pertemuan tersebut, Polrestabes bersama Pemerintah Kota Makassar, TNI, camat, hingga tokoh agama hadir untuk membacakan deklarasi damai. Acara kemudian dilanjutkan dengan makan bersama sebagai simbol kebersamaan.
“Semua hadir, Wali Kota, Dandim, Sekda, camat, sampai tokoh agama. Bahkan ada habib yang memberikan nasihat keagamaan. Kami ingin mereka merasakan bahwa solusi terbaik adalah kebersamaan, bukan tawuran,” jelas Arya.
Kesepakatan pun tercapai, warga berkomitmen untuk tidak lagi melakukan perang antar kelompok dan menyelesaikan persoalan dengan cara damai.
2. Isu provokasi dari luar wilayah

Arya menambahkan, salah satu penyebab konflik kerap kali datang dari luar. Sebelum bentrokan pecah, sering ada provokasi, misalnya bunyi petasan yang kemudian dikaitkan dengan kelompok tertentu di wilayah tersebut.
“Banyak riak justru dipicu orang luar yang ingin suasana di wilayah ini tidak aman. Kalau pun ada yang terlibat, sebagian besar juga datang dari luar. Itu yang memicu tawuran,” tegasnya.
Arya memastikan, setelah deklarasi damai pada Senin malam, kondisi di wilayah utara Makassar—yang sering disebut sebagai “jalur Gaza” sudah berangsur kondusif.
3. Pemkot Makassar akan bangun pos pengamanan

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menegaskan bahwa deklarasi damai ini tidak hanya menjadi seremoni, melainkan langkah nyata untuk menjaga kondusifitas. Ia memastikan seluruh elemen masyarakat dilibatkan, termasuk tokoh pemuda di empat wilayah yang kerap bersitegang.
"Kita harus mendudukkan semua elemen agar tidak ada yang merasa ditinggalkan. Semua harus menjadi satu. Dan ini akan kita jaga terus dengan membuka pos-pos pengamanan yang terdiri dari Polres, Satpol PP, dan warga untuk bersama-sama menjaga wilayah itu," ujar Appi, sapaan akrab Munafri usai kegiatan deklarasi damai.
Selain pengamanan, Appi juga menekankan pentingnya pemberdayaan pemuda agar mereka terarah ke kegiatan positif. Pemkot Makassar pun akan memfasilitasi pelatihan minat dan pendidikan informal bagi kelompok pemuda yang kerap bersitegang di wilayah utara Kota Makassar tersebut.
"Kita harus atur apa yang menjadi minat mereka untuk diberikan pelatihan dan kegiatan. Dari pendidikan informal sampai pelatihan keterampilan, semua akan kita dukung supaya pemuda punya kesibukan yang membangun," jelasnya.
4. Pemkot tambahan kamera CCTV di lokasi rawan

Tak hanya itu, Pemkot juga memastikan penambahan kamera CCTV serta penerangan di lokasi rawan. Hal ini juga nantinya bisa membantu aparat penegak hukum untuk melakukan penyelidikan jika bentrokan antarwarga kembali terjadi.
"CCTV akan segera ditambah, dan tidak boleh ada lagi daerah yang gelap. Semua harus terang dan terpantau," tegas Appi.