Penentuan 1 Ramadan 1446 H di Makassar, Hilal Tidak Terlihat

Makassar, IDN Times - Tim pengamatan hilal di Sulawesi Selatan telah melaksanakan rukyatul hilal di Apartemen Delft Makassar, pada Jumat (28/2/2025). Berdasarkan hasil perhitungan astronomi oleh Badan Hisab Rukyat Provinsi Sulawesi Selatan, hilal memiliki ketinggian 3,38 derajat di atas ufuk dengan lama visibilitas sekitar 16 menit setelah matahari terbenam pada pukul 18.21 WITA.
Namun, hingga pengamatan selesai, hilal tidak terlihat karena faktor cuaca. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Selatan, Aliyafid, menyampaikan bahwa hingga pukul 18.31 WITA, hilal belum bisa diamati.
"Mudah-mudahan sebentar dari Provinsi Sulawesi Selatan yang kita laksanakan di apartemen Delft ini, mudah-mudahan ada teman-teman, sahabat-sahabat kita yang bisa melihat bulan sebentar ini," katanya.
Sesuai dengan prosedur, hasil pengamatan ini akan dibahas dalam sidang isbat yang dipimpin oleh Kementerian Agama RI. Data dari BMKG, Badan Hisab Rukyat, serta berbagai organisasi Islam akan menjadi bahan pertimbangan dalam sidang tersebut.
"Ya nanti kita setelah selesai ini kan ada dari Pengadilan Agama Kota Makassar yang akan mensidangkan apa yang kita lakukan hari ini," kata Aliyafid.
Berdasarkan perhitungan hisab, ijtima' akhir Sya'ban terjadi pada pukul 08.47 WITA, dengan posisi hilal berada 1,33 derajat di sebelah utara matahari. Karena itu, secara hisab, 1 Ramadan 1446 H jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025. Namun, keputusan resmi tetap menunggu hasil sidang isbat yang akan digelar pada Jumat malam ini.
Jika sidang isbat menetapkan bahwa hilal telah terlihat di wilayah lain di Indonesia, maka umat Islam akan mulai menjalankan ibadah puasa pada Sabtu (1/3/2025). Namun, jika hilal tidak terlihat di seluruh Indonesia, maka kemungkinan awal Ramadan akan mengikuti metode istikmal, yaitu menyempurnakan bulan Sya'ban menjadi 30 hari.