Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Antisipasi Kemacetan, Pemkot Makassar Siapkan Jalur Alternatif Baruga–Leimena

Peta di kawasan Antang, Kecamatan Manggala, Kota Makassar. (Dok. Google Maps)
Peta di kawasan Antang, Kecamatan Manggala, Kota Makassar. (Dok. Google Maps)

Makassar, IDN Times - Pemerintah Kota Makassar di bawah kepemimpinan Wali Kota Munafri Arifuddin mengupayakan solusi untuk mengurai persoalan kemacetan, khususnya di wilayah timur kota. Salah satu langkah yang ditempuh adalah menyiapkan jalur alternatif bekerja sama dengan Kalla Group melalui kawasan Baruga Antang, yang selama ini dikenal sebagai titik rawan macet.

Jalur baru ini direncanakan menjadi penghubung strategis antara Kecamatan Manggala dan Tamalanrea, sekaligus membuka akses dari Baruga Antang menuju Jalan Dr. Leimena hingga poros Jalan Perintis Kemerdekaan. Proyek ini ditandai dengan survei lokasi yang langsung dipimpin Munafri bersama jajaran terkait, Rabu (10/9/2025).

1. Jalur alternatif melintasi aliran Sungai Tello

Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin memimpin rapat membahas penyiapan jalur alternatif Bukit Baruga - Jalan DR. Leimena di Kecamatan Manggala. (Dok. Pemkot Makassar)
Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin memimpin rapat membahas penyiapan jalur alternatif Bukit Baruga - Jalan DR. Leimena di Kecamatan Manggala. (Dok. Pemkot Makassar)

Trase jalur alternatif Baruga–Leimena akan melintasi aliran Sungai Tello, dimulai dari kawasan kompleks Baruga dekat area driving range golf, lalu menyusuri sungai sejauh sekitar 1,5 kilometer hingga tembus ke Jalan Leimena di sekitar jembatan. Jalur ini akan dibangun dengan lebar kurang lebih 30 meter.

Selain berfungsi sebagai akses lalu lintas, kawasan tersebut juga dirancang sebagai ruang penunjang ekonomi warga. Pemerintah Kota Makassar berencana mengembangkan sentra kuliner dan pasar wisata di sekitar tepian sungai. Proyek ini ditargetkan mulai dikerjakan pada akhir 2025, dan diproyeksikan dapat tembus hingga kawasan BTP dengan panjang sekitar 5 kilometer.

2. Tim khusus dibentuk untuk memetakan pekerjaan awal

Balai Kota Makassar. (IDN Times/Ashrawi Muin)
Balai Kota Makassar. (IDN Times/Ashrawi Muin)

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menegaskan pentingnya kolaborasi dalam mewujudkan pembangunan jalur baru ini. Menurutnya, komunikasi dengan berbagai pihak telah dilakukan dan hasilnya menunjukkan optimisme tinggi. Tim khusus juga telah dibentuk untuk memetakan pekerjaan awal.

Dalam proses teknis, Munafri mengakui ada perbedaan mekanisme pembebasan lahan antara pemerintah dan swasta. Pemerintah harus melewati tahapan yang lebih kompleks, sementara swasta memiliki fleksibilitas yang lebih tinggi. Meski demikian, Pemkot Makassar memastikan akan memaksimalkan langkah-langkah yang bisa dilakukan agar pembangunan tetap berjalan sesuai rencana.

3. Pemkot juga siapkan sistem mengantisipasi genangan saat musim hujan

Ilustrasi banjir (IDN Times/Esti Suryani)
Ilustrasi banjir (IDN Times/Esti Suryani)

Munafri menekankan bahwa pembangunan jalur alternatif Baruga–Leimena tidak hanya menyelesaikan masalah kemacetan, tetapi juga sekaligus terintegrasi dengan sistem penanggulangan banjir. Di sepanjang ruas jalan, akan dibuat alur-alur air untuk mengantisipasi genangan saat musim hujan.

Selain itu, jalur baru juga diproyeksikan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru. Namun, Pemkot Makassar tetap mengingatkan pentingnya penataan pedagang sejak awal. Dari pengalaman sebelumnya, jumlah pedagang yang ingin berjualan kerap jauh lebih banyak daripada kapasitas yang tersedia. Proses adaptasi dari pasar tradisional ke pasar modern diperkirakan membutuhkan waktu sekitar enam bulan. Meski begitu, Munafri optimistis perubahan ini akan membawa manfaat jangka panjang bagi warga.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aan Pranata
EditorAan Pranata
Follow Us

Latest News Sulawesi Selatan

See More

Polisi Tangkap Pelaku Curanmor di Sulut, Hendak Kabur ke Kamboja

10 Sep 2025, 19:08 WIBNews