Pemkot Makassar Jalani Verifikasi Kota Sehat

- Munafri dorong kota sehat yang berkelanjutan. Program Kota Sehat di Makassar didukung platform digital Makassar Apps For All untuk memudahkan akses layanan kesehatan warga.
- Makassar jadi barometer kota sehat di Indonesia Timur. Tim verifikasi menilai Makassar sebagai barometer pembangunan di Indonesia Timur dan akan menentukan kelayakan penghargaan Swasti Saba 2025.
- Makassar dinilai khusus tim validasi kota sehat nasional. Kunjungan tim verifikasi selama dua hari akan menentukan apakah Kota Makassar layak meraih penghargaan Swasti Saba sebagai Kota Sehat tahun 2025.
Makassar, IDN Times - Pemerintah Kota Makassar menerima kunjungan Tim Verifikasi Kota Sehat Tingkat Nasional Tahun 2025 di Baruga Anging Mammiri, Kamis (2/10/2025). Kunjungan ini bertujuan menilai implementasi Program Kota Sehat yang mencakup sembilan tatanan dan 136 indikator, termasuk kesehatan, pendidikan, perlindungan sosial, dan kesiapsiagaan bencana.
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menegaskan bahwa program Kota Sehat bukan sekadar ajang penghargaan. Tujuannya adalah menciptakan lingkungan yang bersih, layak huni, dan mendukung kualitas hidup warga secara nyata.
"Standarisasi Kota Sehat ini harus berjalan dengan baik, ada ataupun tanpa penghargaan. Kami ingin Makassar menjadi representasi kehidupan masyarakat kota besar yang sejajar dengan kota-kota lain, bahkan bisa lebih baik daripada kota besar di Indonesia pada umumnya," kata Munafri.
1. Munafri dorong kota sehat yang berkelanjutan

Munafri berharap kunjungan tim tidak berhenti pada kegiatan formal saja. Dia ingin momen ini menjadi kesempatan untuk meninjau, memperbaiki, dan meningkatkan kualitas program Kota Sehat secara berkelanjutan.
"Kalau ada hal yang masih kurang, kami siap memperbaiki. Kalau ada yang sudah baik, maka harus dipertahankan bahkan ditularkan ke wilayah lain agar berjalan menyeluruh," tegasnya.
Program Kota Sehat di Makassar kini didukung platform digital Makassar Apps For All. Platform ini memudahkan warga mengakses layanan kesehatan, menyampaikan pengaduan, dan berpartisipasi aktif dalam pembangunan kota.
2. Makassar jadi barometer kota sehat di Indonesia Timur

Sementara itu, Ketua Tim Validasi Nasional, Andi Anugera, menyebut Makassar sebagai barometer pembangunan di Indonesia Timur. Tim menjalankan verifikasi dokumen, klarifikasi daring, dan kunjungan lapangan untuk memastikan dokumen Kota Sehat sesuai kondisi nyata. Hasil penilaian akan menentukan kelayakan Makassar meraih penghargaan Swasti Saba 2025.
Menurut Andi Anugera, kunjungan kali ini memiliki makna khusus. Selain membawa tim lintas kementerian, termasuk perwakilan dari Kementerian Sekretariat Negara dan Kementerian Kesehatan, dia juga memiliki keterikatan pribadi yang kuat dengan Makassar.
"Jadi, tentu ada kebanggaan tersendiri bisa melihat langsung implementasi Kota Sehat di sini," katanya.
3. Makassar dinilai khusus tim validasi kota sehat nasional

Kunjungan tim verifikasi berlangsung selama dua hari, termasuk peninjauan di sejumlah lokus, seperti Kecamatan Panakukang. Hasil penilaian akan menentukan apakah Kota Makassar layak kembali meraih penghargaan Swasti Saba sebagai Kota Sehat tahun 2025.
Andi Anugera menegaskan, tim validasi menilai Makassar tidak bisa disamakan dengan kabupaten lain di Sulawesi Selatan. Sebagai kota metropolitan sekaligus pintu gerbang Indonesia Timur, Makassar harus dipandang sejajar dengan kota besar seperti Jakarta, Surabaya, atau Medan.
"Kita pahami betul, pembangunan kota sebesar Makassar tidak mungkin sempurna. Namun kami ingin memastikan, apa yang tercantum dalam dokumen Kota Sehat benar-benar menjadi bagian dari keseharian masyarakat," katanya.