Pasar Tatelu di Minut Sulut Terbakar, Tersisa Kurang Lebih 50 Lapak
Manado, IDN Times - Pasar Tatelu di Desa Tatelu, Kecamatan Dimembe, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, terbakar pada Senin (3/4/2023) malam. Kebakaran tersebut terjadi sekitar pukul 23.45 Wita. Kini, Pasar Tatelu hampir rata. Hanya tersisa kurang lebih 50 lapak pedagang di pinggir jalan yang masih berdiri.
Berdasarkan data kepolisian, ada kurang lebih 125 lapak, 62 kios, dan satu toko yang terbakar di Pasar Tatelu. Camat Dimembe, Ansye Dengah, menyesalkan kebakaran ini. “Kerugian kurang lebih mencapai Rp 1 miliar,” kata Ansye Dengah, Selasa (4/4/2023).
Pasar Tatelu merupakan pasar tradisional yang dikelola oleh Desa Tatelu. Setiap bulan, pasar ini menyumbang Rp 10 juta ke pendapatan asli daerah (PAD).
1.Butuh 6 jam untuk memadamkan api
Api diduga berasal dari kios salah satu pedagang bernama Kai. Saat kebakaran terjadi, para pedagang dan warga sekitar berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya.
Selang 40 menit kemudian, 3 unit mobil pemadam kebakaran datang. “Ada 3 unit mobil damkar yang diturunkan ke lokasi. Dua unit dari Pemkab Minut dan satu unit dari Damkar Kota Manado, jelas Kepala Satuan Pemadam Kebakaran Minut, Bobby Najoan.
Petugas pemadam kebakaran membutuhkan waktu kurang lebih 6 jam untuk memadamkan api. Hingga Selasa siang pun, bara api dan kepulan asap masih muncul di beberapa titik.
2.Penyebab kebakaran masih belum diketahui
Kapolres Minut, AKBP Bambang Wibowo mengatakan pihaknya masih belum mengetahui penyebab pasti kebakaran tersebut. “Masih sementara kita selidiki,” ucapnya.
Namun, kebakaran tersebut tidak menimbulkan korban jiwa maupun luka. Aktivitas di sekitar Pasar Tatelu pun sudah berjalan normal sejak pagi.
Ada beberapa pedagang yang masih berjualan karena lapaknya tidak terbakar. Selain itu, untuk mencegah kebakaran, Satuan Damkar Minut masih menyiagakan satu unit mobil damkar.
3.Pedagang akan direlokasi sementara
Kepala Dinas Perdagangan Minut, Max Tapada, mengatakan bahwa pihaknya akan mencari solusi. Opsi yang ditawarkan adalah relokasi sementara.
“Kurang lebih 60 persen pasar yang terbakar. Para pedagang untuk sementara akan dipindahkan ke terminal atau Pasar Dimembe,” jelas Max.
Selain itu, Max juga mempersilakan para pedagang yang lapaknya tidak terbakar tetap berjualan. Namun, ia meminta para pedagang dan warga sekitar tetap berhati-hati.
