Operasi Patuh 2025 Sulsel: Pengendara di Gowa Tercatat “Paling Nakal”

- Operasi Patuh Pallawa 2025 berakhir setelah dua pekan, berhasil menekan angka kecelakaan lalu lintas.
- Di Gowa tercatat sebagai daerah "paling nakal" dengan jumlah pelanggaran tertinggi, diikuti oleh Luwu dan Makassar.
- Kecelakaan turun 26,77%, korban jiwa berkurang drastis, namun tilang manual naik hingga 328% sementara ETLE mobile menurun tajam.
Makassar, IDN Times – Operasi Patuh Pallawa 2025 resmi berakhir pada Sabtu (27/7/2025) setelah berlangsung selama dua pekan, sejak 14 Juli hingga 27 Juli. Operasi ini digelar Ditlantas Polda Sulsel untuk meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat terhadap aturan lalu lintas. Hasilnya, kecelakaan lalu lintas turun signifikan, meski masih banyak daerah yang tercatat tinggi angka pelanggarannya.
Dari data Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Sulsel, jumlah pelanggaran di Gowa mencapai 1.714 kasus. Menyusul di posisi kedua ada Kabupaten Luwu dengan 1.364 kasus, kemudian wilayah hukum Polrestabes Makassar dengan 1.221 pelanggaran.
Selain ketiga wilayah tersebut, angka pelanggaran cukup tinggi juga tercatat di Luwu Utara (760 kasus), Luwu Timur (742), Sidrap (718), Parepare (663), dan Takalar (660). Sementara itu, dua daerah dengan pelanggaran paling sedikit adalah Enrekang (211 kasus) dan Sinjai (192 kasus).
Kecelakaan turun signifikan, korban jiwa berkurang

Dirlantas Polda Sulsel, Kombes Pol Karsiman, mengungkapkan bahwa secara keseluruhan Operasi Patuh tahun ini berhasil menekan angka kecelakaan lalu lintas hingga 26,77 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun 2024 tercatat ada 325 kasus kecelakaan, sementara pada 2025 hanya 238 kasus.
Jumlah korban meninggal dunia juga turun drastis, dari 36 jiwa menjadi 15 jiwa atau turun 58,33 persen. Korban luka berat berkurang dari 9 menjadi 5 orang, dan korban luka ringan menurun dari 396 menjadi 329 kasus.
“Kami bersyukur capaian positif ini bisa diraih berkat petunjuk dan arahan Kapolda Sulsel, serta kerja keras seluruh personel Ditlantas Polda Sulsel bersama pemangku kepentingan dan dukungan masyarakat,” jelas Karsiman, Senin (28/7/2025).
Tilang manual meningkat, ETLE mobile justru menurun

Dalam hal penindakan, terjadi lonjakan signifikan pada tilang manual yang naik hingga 328 persen. Tahun lalu tercatat 1.091 pelanggaran, sementara tahun ini melonjak jadi 4.671 kasus.
Di sisi lain, penindakan melalui ETLE mobile justru mengalami penurunan tajam dari 6.716 menjadi 2.266 pelanggaran. Sedangkan ETLE statis naik tipis sekitar 10 persen, dari 3.429 menjadi 3.782 pelanggaran.
Jumlah pelanggar yang hanya mendapat teguran juga menurun dari 7.990 di tahun 2024 menjadi 7.601 di tahun ini.
“Capaian ini menunjukkan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk lebih tertib berlalu lintas. Harapannya, budaya disiplin ini terus terjaga demi keamanan dan keselamatan bersama,” tandas Karsiman.