Mahasiswa Ditemukan Tewas di Rumah Neneknya di Maros: Mulut Berbusa

- Mahasiswa perguruan tinggi swasta di Makassar, AHH (20), ditemukan meninggal dunia di rumah neneknya di Butta Toa Selatan, Maros, Sulawesi Selatan.
- Korban ditemukan dalam kondisi mulut berbusa tanpa tanda-tanda kekerasan fisik, menyebabkan pihak kepolisian masih menyelidiki penyebab kematian korban.
- Korban berasal dari Maluku dan sedang menempuh pendidikan di salah satu universitas di Makassar, tinggal bersama nenek dan kerabat dari pihak ibu di Maros.
Makassar, IDN Times – Seorang mahasiswa perguruan tinggi swasta di Makassar, berinisial AHH (20), ditemukan meninggal dunia di rumah neneknya di Butta Toa Selatan, Kecamatan Turikale, Maros, Sulawesi Selatan, Rabu (15/1/2025).
Korban ditemukan dalam kondisi mulut berbusa. Hingga kini, pihak kepolisian masih menyelidiki penyebab kematian korban. Menurut penuturan polisi, korban tidak memiliki riwayat penyakit serius, dan kematiannya dianggap mendadak.
1. Korban Ditemukan dalam Kondisi Mulut Berbusa

Kapolsek Turikale, Kompol Syamsuddin, menjelaskan bahwa korban ditemukan pertama kali oleh pihak keluarga di dalam kamar yang terkunci dari luar.
"Yang punya rumah, yaitu keluarganya, mencoba mengetuk pintu beberapa kali, tetapi tidak ada jawaban. Akhirnya mereka masuk melalui plafon dan menemukan korban dalam posisi tidur menghadap ke atas," kata Syamsuddin kepada wartawan, Kamis (16/1/2025).
Saat ditemukan, terdapat busa di mulut korban. Namun, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan fisik.
"Hanya ada sedikit muntahan, tetapi belum dapat dipastikan penyebabnya. Laporan sudah diteruskan ke Polres Maros untuk penyelidikan lebih lanjut," ujarnya.
2. Korban Tinggal Bersama Neneknya di Maros

Korban diketahui berasal dari Maluku dan sedang menempuh pendidikan di salah satu universitas di Makassar. Dia tinggal bersama nenek dan kerabat dari pihak ibu di Maros.
"Korban memang selama ini tinggal di sini karena ibunya berasal dari daerah ini. Dia kuliah di Makassar dan kerap pulang ke rumah keluarganya di Maros," jelas Syamsuddin.
3. Polisi Dalami Dugaan Keracunan atau Faktor Medis Lainnya

Polres Maros saat ini bekerja sama dengan Tim Inafis untuk mendalami kasus tersebut. Dugaan keracunan belum dapat dikonfirmasi karena masih menunggu hasil autopsi dan pemeriksaan medis.
"Belum ada indikasi keracunan atau faktor lain yang dapat kami pastikan. Ini masih dalam proses penyelidikan," tandasnya.