Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Gempa Rusia M 8,7: Tsunami sudah Terdeteksi di Jepang

Prakirawan BMKG Mimika, Stevan Yawan. (IDN Times/Endy Langobelen)
Prakirawan BMKG Mimika, Stevan Yawan. (IDN Times/Endy Langobelen)

Makassar, IDN Times – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis pembaruan peringatan dini tsunami menyusul gempa berkekuatan magnitudo (M) 8,7 yang terjadi pada Rabu (30/7/2025) pukul 06.46 WIB. Gempa terjadi di laut, berlokasi sekitar 185 kilometer tenggara Kamchatka, Rusia.

Berdasarkan pemodelan sistem Indonesia Tsunami Early Warning System (InaTEWS), gempa ini berpotensi menimbulkan tsunami lintas samudra dan berdampak ke sejumlah wilayah di Indonesia bagian timur, terutama yang berbatasan langsung dengan Samudra Pasifik.

BMKG mencatat gelombang tsunami telah terdeteksi di sejumlah titik seperti:

  • Kamchatka Peninsula, Rusia: 0,8 meter (06:51 WIB)

  • Kuril Island: 0,7 meter (07:05 WIB)

  • Hanasaki, Jepang: 0,3 meter (08:16 WIB)

  • Ofunato, Jepang: 0,4 meter (08:47 WIB)

  • Nikolskoye, Rusia: 0,3 meter (07:17 WIB)

Wilayah Indonesia yang Berpotensi Terkena Dampak

Estimasi waktu tsunami di wilayah Indonesia bagian timur/BMKG
Estimasi waktu tsunami di wilayah Indonesia bagian timur/BMKG

Dari hasil pemodelan, Jayapura, Papua menjadi satu-satunya wilayah yang saat ini berstatus Siaga, dengan estimasi kedatangan tsunami pada pukul 14:23:50 WIB. Dalam status ini, BMKG menyerukan agar pemerintah daerah segera melakukan evakuasi terhadap masyarakat menuju tempat yang lebih tinggi dan menjauh dari wilayah pesisir.

Sementara itu, sejumlah wilayah lain ditetapkan dalam status Waspada, di mana masyarakat diminta menjauhi pantai dan tepian sungai, yaitu:

Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara (estimasi tiba: 13:48 WIB)

Halmahera Utara, Maluku Utara (14:00 WIB)

Manokwari, Papua Barat (14:03 WIB)

Raja Ampat bagian utara, Papua Barat (14:14 WIB)

Supiori, Papua (14:16 WIB)

Biak Numfor, Papua (14:17 WIB)

Sorong bagian utara, Papua Barat (14:20 WIB)

Sarmi, Papua (14:26 WIB)

Masyarakat Diminta Waspada dan Ikuti Arahan Resmi

antarafoto-jalur-evakuasi-tsunami-di-mentawai-1753844526.jpg
Warga melintas di dekat penanda jalur evakuasi tsunami di Desa Muara Siberut, Siberut Selatan, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Selasa (8/7/2025). Data BPBD Mentawai mencatat sebanyak 33 desa di Kepulauan Mentawai yang dihuni sekitar 50 ribu jiwa masih berada di zona rawan gempa dan tsunami akibat potensi gempa megathrust di segmen Siberut dengan 10 titik tempat evakuasi sementara (TES) dan 12 titik tempat evakuasi akhir (TEA) serta tiga jalur utama evakuasi. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

BMKG menegaskan bahwa status peringatan akan diperbarui sesuai perkembangan terbaru berdasarkan pemantauan pasang surut dan hasil pemodelan. Kepala BMKG mengimbau masyarakat, khususnya di wilayah timur Indonesia, untuk tetap tenang namun waspada, serta terus memantau informasi resmi dari BMKG, BPBD, atau instansi terkait.

“Pemerintah provinsi/kabupaten/kota diimbau segera mengarahkan masyarakat untuk menjauh dari pantai dan tepian sungai, terutama di wilayah berstatus waspada dan siaga,” tulis BMKG dalam rilisnya.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan kerusakan atau korban jiwa akibat gelombang tsunami di Indonesia. Namun pemerintah daerah yang masuk dalam daftar peringatan telah diminta untuk siaga dan melakukan langkah-langkah mitigasi segera. Pemerintah juga mengingatkan masyarakat untuk tidak terpancing informasi hoaks atau video lama yang kerap beredar di tengah situasi darurat.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yogie Fadila
EditorYogie Fadila
Follow Us