Dua Pelaku Penikaman yang Picu Bentrok Mahasiswa di Makassar Ditangkap

- Proses hukum tetap berjalan, polisi tegaskan untuk menenangkan situasi dan menjaga kondusifitas Kota Makassar
- Lebih dari dua pelaku ditangkap di luar kota dan sejumlah lainnya diamankan di wilayah Makassar terkait masalah senjata tajam
- Bentrok melibatkan dua kelompok organda mahasiswa di Makassar, dengan pemasangan spanduk provokasi "Undangan Perang Terbuka"
Makassar, IDN Times - Polisi menangkap dua orang yang diduga sebagai pelaku penikaman hingga memicu bentrok antarorganisasi daerah (organda) mahasiswa di Makassar, Sulawesi Selatan.
Keduanya ditangkap Unit Jatanras Polrestabes Makassar di Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.
Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Arya Perdana, membenarkan adanya penangkapan tersebut. “Sudah ada pelaku yang kita amankan, nanti kita akan sampaikan lebih lanjut lagi,” kata Arya saat dikonfirmasi, Kamis (31/7/2025).
1. Polisi pastikan proses hukum tetap jalan

Arya menegaskan, langkah hukum ini bukan hanya sebagai bentuk penegakan hukum, tapi juga untuk menenangkan situasi dan menjaga suasana kondusif Kota Makassar yang sempat memanas akibat bentrok antarmahasiswa.
"Jadi kami berharap semua organda di Makassar tetap tenang dan tidak menyebarkan berita-berita yang tidak pasti," lanjutnya.
2. Lebih dari dua pelaku sudah ditangkap

Selain dua pelaku yang ditangkap di luar kota, Arya mengungkapkan bahwa polisi juga telah mengamankan sejumlah orang lainnya di wilayah Makassar. Sebagian besar dari mereka ditangkap karena kedapatan membawa senjata tajam yang diduga digunakan saat bentrokan terjadi.
"Sementara ini, lebih dari dua orang. Yang ada di beberapa daerah, lalu yang di Makassar (yang diamankan) terkait dengan masalah sajam," jelasnya.
Meski demikian, Arya belum merinci total jumlah pelaku yang sudah diamankan maupun barang bukti yang disita dalam operasi tersebut.
3. Dua kelompok organda terlibat bentrok

Sebelumnya, dua kelompok organisasi daerah (Organda) di Sulawesi Selatan, Laskar Hasanuddin dan IPMIL Raya diduga terlibat bentrok di Kota Makassar, Kamis (24/7/2025).
Bahkan beberapa video yang beredar di grup WhatsApp (WA) terlihat sekelompok mahasiswa dari salah satu kelompok melakukan penyisiran di beberapa kampus; UIM, Undipa, UMI, dan Unismuh.
Tak hanya itu, salah satu kelompok organda juga tampak memasang spanduk provokasi di jembatan Flyover Makassar, Jl Urip Sumoharjo, bertuliskan "Undangan Perang Terbuka".
Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Arya Perdana mengatakan bakal mengusut dugaan bentrok dan pemasangan spanduk ajakan perang terbuka itu.
"Terkait dengan pamflet ajakan melakukan perang, kami dari kepolisian sedang menyelidiki siapa yang menaruh pamflet tersebut. Mulai dari CCTV, saksi-saksi kami selidiki," ucap Arya kepada awak media.