Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kondisi tenda darurat yang ditempati para penyintas bencana di Kelurahan Balaroa, Palu Barat, 22 April 2020. IDN Times/M Faiz Syafar

Palu, IDN Times - “Sejak ada orang yang positif corona di Palu, kehidupannya kita terasa betul sulitnya.” Kalimat itu dilontarkan Saadiyah, salah satu penyintas bencana gempa dan likuefaksi yang menerjang wilayah Kota Palu, Sulawesi Tengah pada 28 September 2018 silam. Hingga saat ini, Saadiyah masih bertahan tinggal di tenda darurat yang dibangun pemerintah di Kelurahan Balaroa, Palu Barat, sebab rumah dia di Perumnas Balaroa lenyap ditelan tanah.

Situasi sulit yang dirasakan Saadiyah tak jauh berbeda dengan sejumlah warga yang juga menempati tenda darurat. Di saat harta benda telah lenyap karena likuefaksi, COVID-19 malah hadir menambah kesulitan hidup.

Saadiyah bersama suami mengaku begitu cemas akan keberlangsungan perekonomian keluarga. Apalagi mereka masih harus mencukupi kebutuhan empat orang anak tersayang.

1. Butir-butir harapan dari hasil menjual minuman serbuk

Kondisi sehari-hari warga penyintas bencana di kawasan tenda darurat di Kelurahan Balaroa, Palu Barat, 22 April 2020. IDN Times/M Faiz SyafarIDN Times/M Faiz Syafar

Saadiyah berkisah, dahulu dia tinggal di Perumnas Balaroa di Kecamatan Palu Barat. Sebelum bencana hadir pada petang di bulan September itu, dia memiliki usaha makanan. Sehari-hari dia menjual berbagai penganan serta nasi kuning di kantin SDN Balaroa. 

“Ehh kasihan habis semuanya, tinggal baju di badan waktu bencana likuefaksi itu,” kenang Saadiyah, saat ditemui IDN Times, Selasa (22/4).

Lokasi tenda darurat yang ditempatinya sekarang, berjarak kurang lebih 100 meter dari titik rumahnya di Perumnas. Untuk memenuhi kebutuhan hidup saat ini, Saadiyah membangun warung sederhana bermodal duit bantuan dari lembaga donor sebesar Rp300 ribu. 

“Harganya Rp.000 untuk di plastik, kalau yang di gelas itu Rp2.000.” kata dia sembari menunjuk bungkusan minuman serbuk berwarna-warni.

2. Pendapatan merosot tajam saat pandemik

Editorial Team

Tonton lebih seru di