Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

BPBD Makassar Pastikan Peralatan Siaga Hadapi Musim Hujan

Tim BPBD Makassar mengevakuasi korban banjir di Jalan Kampung Barua, Kelurahan Antang, Kecamatan Manggala, Makassar, Selasa (11/2/2025). (Dok. BPBD Makassar)
Tim BPBD Makassar mengevakuasi korban banjir di Jalan Kampung Barua, Kelurahan Antang, Kecamatan Manggala, Makassar, Selasa (11/2/2025). (Dok. BPBD Makassar)
Intinya sih...
  • BPBD Makassar memperkuat kesiapsiagaan hadapi musim hujan
  • Koordinasi dan latihan anggota ditingkatkan, pasang tiga sistem peringatan dini banjir di tiga sungai
  • Sistem deteksi banjir terhubung ke jaringan instansi dan warga, memberikan notifikasi dalam tiga jenis kondisi
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Makassar, IDN Times - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar memastikan seluruh peralatan penanggulangan bencana dalam kondisi siap digunakan menjelang puncak musim hujan. Langkah ini diambil untuk memperkuat kesiapsiagaan menghadapi potensi banjir dan angin puting beliung yang kerap melanda sejumlah wilayah kota.

Kepala BPBD Kota Makassar, Muhammad Fadli, mengatakan pengecekan peralatan menjadi langkah pertama yang dijalankan sebelum musim hujan. Dia menegaskan seluruh perlengkapan seperti perahu karet, mesin, posko, dan alat keselamatan telah diperiksa dan siap dioperasikan kapan pun dibutuhkan.

"Kami memastikan semua siap digunakan. Artinya, pada saat terjadi kebencanaan seperti banjir atau puting beliung, kami dengan tim TRC (Tim Reaksi Cepat) dapat segera bergerak cepat,"  kata Fadli, Minggu (2/11/2025).

1. Perkuat koordinasi dan latihan anggota hadapi musim hujan

Tim BPBD mengevakuasi warga terdampak banjir di Jalan Kotipa XV, Makassar, Sabtu (21/12/2024). (Dok. BPBD Makassar)
Tim BPBD mengevakuasi warga terdampak banjir di Jalan Kotipa XV, Makassar, Sabtu (21/12/2024). (Dok. BPBD Makassar)

Selain memastikan kesiapan logistik dan perlengkapan, BPBD juga terus memperkuat koordinasi dengan instansi terkait untuk mempercepat respons di lapangan. Fadli menyebut kesiapsiagaan menjadi kunci utama dalam mengurangi risiko bencana, terutama di wilayah yang rawan genangan dan banjir.

"Kami juga mempersiapkan peningkatan kapasitas anggota melalui pelatihan dasar, pelatihan rescue, dan penyelamatan, termasuk bagaimana bergerak dengan cepat di lapangan," katanya.

2. Pasang tiga sistem peringatan dini banjir di tiga sungai

Tim BPBD mengevakuasi warga terdampak banjir di Jalan Kotipa XV, Makassar, Sabtu (21/12/2024). (Dok. BPBD Makassar)
Tim BPBD mengevakuasi warga terdampak banjir di Jalan Kotipa XV, Makassar, Sabtu (21/12/2024). (Dok. BPBD Makassar)

Selanjutnya, Fadli menyebut BPBD kini berfokus pada peningkatan sistem deteksi dini bencana agar langkah pencegahan bisa berjalan efektif di tingkat masyarakat. Upaya ini dinilai penting untuk menekan risiko banjir, baik dari sisi kerugian material maupun potensi korban jiwa.

"Saat ini kami mengadakan tiga buah EWS (early warning system) yang dipasang di tiga sungai, yakni Sungai Kajenjeng di Kecamatan Manggala, Sungai Biringjene di Kecamatan Biringkanaya, dan Sungai Tello di Kecamatan Panakkukang. Semua sungai ini bermuara ke Sungai Tallo," kata Fadli.

Perangkat EWS bekerja dengan sensor otomatis yang memantau ketinggian air sungai secara real-time. Saat permukaan air mencapai batas waspada, sistem akan mengaktifkan alarm dan sirene sebagai peringatan dini bagi warga di sekitar lokasi.

3. Sistem deteksi banjir terhubung ke jaringan instansi dan warga

Tim BPBD Makassar memantau kondisi usai banjir di Jalan Swadaya Mas, Kelurahan Batua, Kecamatan Manggala, Makassar, Senin (16/12/2024). (Dok. BPBD Makassar)
Tim BPBD Makassar memantau kondisi usai banjir di Jalan Swadaya Mas, Kelurahan Batua, Kecamatan Manggala, Makassar, Senin (16/12/2024). (Dok. BPBD Makassar)

Pemasangan sistem deteksi banjir tersebut menjadi terobosan baru dalam upaya mitigasi bencana di Kota Makassar. Melalui alat ini, warga akan menerima peringatan dini dalam bentuk sirene dan lampu alarm saat potensi banjir terdeteksi.

Selain memberi peringatan kepada warga, sistem ini juga terhubung dengan jaringan instansi terkait seperti lurah, camat, TNI, Polri, Kominfo, dan BPBD. Dengan begitu, koordinasi antar pihak dapat berlangsung lebih cepat saat situasi darurat terjadi.

"Notifikasi ini memiliki tiga jenis. Pertama, notifikasi harian satu kali sehari saat kondisi normal. Kedua, pada keadaan waspada, notifikasi dikirim tiga kali sehari. Ketiga, pada keadaan darurat, alarm akan berbunyi dan kami langsung turun ke lapangan untuk penyelamatan," kata Fadli.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irwan Idris
EditorIrwan Idris
Follow Us

Latest News Sulawesi Selatan

See More

Polisi Tangkap Pria Spesialis Pencuri Minimarket di Makassar

02 Nov 2025, 22:34 WIBNews