Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Bocah Takalar Dianiaya, Dilempar ke Sawah Gegara Dituduh Curi Pop Ice

Ilustrasi kekerasan pada anak (IDN Times/Sukma Shakti)
Intinya sih...
  • Bocah 11 tahun dianiaya oleh tetangga sendiri di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan
  • Video penganiayaan viral di media sosial, korban dituduh mencuri minuman es kemasan milik pelaku
  • Korban mengalami luka lebam dan trauma berat, keluarga melaporkan kasus ke polisi untuk diproses hukum

Makassar, IDN Times - Bocah 11 tahun berinisial MY, warga Kecamatan Galesong, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan (Sulsel), dianiaya oleh dua remaja yang merupakan tetangganya sendiri.

Video penganiayaan yang dialami korban viral setelah tersebar luas di media sosial (medsos), facebook instagram serta WhatsApp. Dalam video berdurasi 45 detik tersebut tampak empat remaja membawa korban ke area persawahan dekat sebuah perumahan.

1. Korban dianiya hingga terlempar ke area persawahan

Ilustrasi pelecehan pada anak (IDN Times/Sukma Shakti)

Terlihat salah satu pelaku mengenakan sweater merah, memukul dan menendang korban. Pelaku lainnya, berbaju hijau, juga ikut melakukan kekerasan. Hingga akhirnya, tendangan kuat dari salah satu pelaku membuat korban terlempar ke sawah dan tidak bisa bangkit karena kesakitan.

Ironisnya, ada pria lain yang merekam kejadian tersebut tanpa berusaha menghentikan aksi penganiayaan, sementara satu orang lainnya hanya menonton.

2. Orangtua korban baru tahu setelah video menyebar

Ilustrasi TPPO. (IDN Times/Mardya Shakti)

Ibu korban, Diana, mengungkapkan bahwa anaknya dianiaya oleh para pelaku kerana anaknya dituduh mencuri minuman es kemasan milik ibu salah satu pelaku.

"Mereka menuduh anak saya mencuri Pop Ice. Padahal, ibu pelaku sudah menyuruh datang ke rumah untuk menyelesaikan masalah. Tapi, justru anak saya dibawa ke lokasi dan dipukuli," kata Diana kepada awak media, Senin (24/3/2025).

Diana menjelaskan, penganiayaan itu terjadi pada Minggu sore (23/03/2025). Namun, ia baru mengetahui peristiwa ini setelah video penganiayaan anaknya menyebar di media sosial.

"Saya sangat sedih dan tidak terima anak saya diperlakukan seperti ini. Dia pulang dalam keadaan penuh luka dan ketakutan. Saya baru tahu setelah videonya viral. Mereka menuduh anak saya mencuri, tapi apakah harus diperlakukan seperti ini?" ujar Diana, Senin (24/03/2025).

Diana menambahkan bahwa anaknya mengaku tidak mencuri. "Justru anak penjual Pop Ice itu yang mengambil sendiri barang dagangan ibunya, lalu mengajak anak saya untuk meminumnya bersama," tuturnya.

3. Korban alami luka lebam dan trauma

ilustrasi luka pada kulit (pexels.com/MART PRODUCTION)

Akibat penganiayaan tersebut, korban MY mengalami luka lebam di wajah dan tubuhnya serta trauma berat. "Seluruh badannya sakit. Wajahnya ada bekas cakaran dan lebam. Punggungnya juga nyeri akibat tendangan," kata Diana.

Keluarga korban telah melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian dan kini tengah dalam penyelidikan lebih lanjut. Diana berharap para pelaku segera diproses hukum agar kejadian serupa tidak terulang lagi.

"Saya ingin keadilan untuk anak saya. Dia masih kecil, baru kelas 5 SD, dan mengalami trauma. Saya ingin pelaku dihukum supaya ini bisa menjadi pelajaran bagi semua," harapnya.

Hasan Tiro, selaku tokoh masyarakat setempat turut mengecam aksi kekerasan ini dan meminta agar pihak berwenang segera menindak tegas para pelaku.

"Saya mengecam keras tindakan ini. Semoga kejadian serupa tidak terulang di Kabupaten Takalar, terutama di Galesong. Pelaku harus segera diamankan dan mendapatkan hukuman yang setimpal," pungkasnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irwan Idris
EditorIrwan Idris
Follow Us