Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Achmad Hidayat Alsair

Makassar, IDN Times - Jika kamu tinggal di Makassar, salah satu daerah yang paling sering disebut adalah Bumi Tamalanrea Permai atau biasa disingkat BTP. Daerah berstatus perumahan nasional (perumnas) ini sudah berdiri sejak awal dekade 1990-an.

Kala itu, Kecamatan Tamalanrea masih belum sepadat sekarang. Perlahan-lahan, Tamalanrea berkembang jadi wilayah ekonomi baru.

Hal itu gak lepas dari proyeksi pemerintah Kota Makassar yang menetapkan Tamalanrea sebagai pusat pendidikan. Sekarang, BTP menjadi kawasan padat penduduk, lengkap dengan segala dinamika khas wilayah perkotaan.

Nah, berikut ini IDN Times Sulsel menyajikan lima hal yang terlintas di benak orang Makassar saat berbicara tentang BTP.

1. Ibarat "kota dalam kota"

IDN Times/Achmad Hidayat Alsair

Gimana sih orang Makassar menggambarkan kondisi BTP? Singkat aja: semua nyaris ada. Meski berlabel perumnas, jangan raguin kelengkapan fasilitas dalam kawasan ini loh. Orang gak perlu jauh-jauh memenuhi kebutuhannya.

Beberapa orang bahkan menyebut BTP tuh "kota dalam kota".

Perkantoran pemerintah dan swasta? Berjejer rapi di pintu masuk. Pemadam kebakaran? Satu stasiun udah standby 24 jam. Ada masalah keamanan? Di dalam BTP-lah ada Polsek Tamanrea. Butuh belanja kebutuhan? Ada minimarket, pasar versi mini berdiri di pinggiran kanal kecil wilayah Blok M sampai warung-warung kecil.

Kehabisan bensin? Beberapa kios sudah menyediain layanan Pertamini kok. Nyari tempat olahraga? Ada Lapangan Ta'lalimapulo yang dilengkapi jogging track, lapangan sepak bola, sepak takraw, bulutangkis dan volleyball. Beberapa wilayah perumahan pun berdiri di dalam BTP. Apa dong yang kurang? Hanya mal dan hotel.

2. Sayangnya, kemacetan jadi pemandangan sehari-hari

Editorial Team

Tonton lebih seru di