Aksi Buruh Blokade PT Huadi Bantaeng Diintimidasi, Pelaku Bawa Parang

- Penemuan sebilah parang
- Gelombang PHK memicu ketegangan antara buruh dan manajemen PT Huadi Nickel Alloy Indonesia
- Serikat buruh tuntut keadilan
Makassar, IDN Times - Blokade gerbang Utama PT Huadi Nickel Alloy oleh ratusan pekerja yang tergabung dalam Serikat Buruh Industri Pertambangan dan Energi (SBIPE) Kawasan Industri Bantaeng (KIBA), diintimidasi oleh sekelompok orang, Jumat (18/7/2025) malam.
Blokade yang telah berlangsung maraton sejak Minggu (13/7/2025) itu, sempat memanas saat sekitar sepuluh orang tidak dikenal mengendarai sebuah mobil pikap tiba-tiba datang.
"Sekitar pukul 22.30 Wita, situasi sempat memanas di lokasi pendudukan. Hal itu dikarenakan sebuah mobil pikap yang datang membawa penumpang sekitar 10 orang. Setelah diperiksa, ternyata mereka bukan buruh atau pun orang perusahaan," kata Hasbi Assidiq, pendamping hukum SBIPE Bantaeng dari LBH Makassar, kepada IDN Times, Sabtu (19/7/2025).
1. Ditemukan sebilah parang

Hasbi menjelaskan, kehadiran puluhan orang tidak dikenal itu memperburuk situasi di tengah aksi buruh menuntut hak-hak mereka dibayarkan oleh PT Huadi Nickel Alloy.
"Mereka bilang ada yang memanggil untuk makan-makan di dalam perusahaan oleh seorang tokoh ormas. Situasi semakin memanas setelah ditemukan salah satu dari penumpang tersebut membawa parang," ucap Hasbi.
Situasi kembali kondusif setelah aparat kepolisian yang berada di lokasi blokade, menggiring puluhan orang tersebut ke kantor Polres Bantaeng untuk diperiksa.
IDN Times telah berupaya berulang kali menghubungi Head of HR PT Huadi Nickel Alloy Bantaeng, Andi Adrianti Latippe, melalui pesan WhatsApp untuk meminta tanggapan dan konfirmasi. Namun hingga kini, Adrianti tidak kunjung memberi respons.
2. Gelombang PHK

Gelombang PHK memicu ketegangan antara ribuan buruh dan manajemen PT Huadi Nickel Alloy Indonesia (HNAI). Sejak 13 Juli 2025 lalu, ratusan buruh memblokade gerbang utama smelter nikel tersebut. Tenda-tenda protes berdiri di depan pintu masuk. Sebagian buruh memilih bermalam di lokasi hingga tuntutan mereka dipenuhi.
Ketua SBIPE, Junaid Judda, menyebut aksi ini bagian dari perlawanan buruh terhadap kebijakan sepihak manajemen yang merumahkan 1.200 buruh tanpa kejelasan status kerja dan pembayaran hak normatif.
"Kami juga melakukan aksi dari tanggal 13 hingga sekarang. Kami ini sudah lama di depan DPRD dan gerbang utama PT Huadi melakukan aksi," kata Junaid, saat diwawancarai IDN Times via telepon, Jumat (18/7/2025).
3. Serikat buruh tuntut keadilan

Selain memblokade akses perusahaan, para buruh juga melayangkan laporan polisi atas dugaan kejahatan Ketenagakerjaan. Laporan tersebut diterima langsung oleh Satuan Reserse Kriminal Polres Bantaeng.
“Kami telah melakukan pelaporan ke Polres Bantaeng terkait pembayaran upah yang tidak sesuai dengan UMP oleh pihak perusahaan. Kami diterima langsung oleh Satreskrim Polres Bantaeng, pengaduan ini adalah tindak lanjut atas upaya yang telah kami lakukan sebelumnya, yaitu pertemuan dengan manajemen perusahaan,” terang Mursalim, buruh KIBA, dalam siaran pers via Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Makassar, Jumat (18/7/2025).