3 Capres Alternatif menurut Litbang Kompas, Ridwan Kamil Teratas
Makassar, IDN Times - Survei Litbang Kompas mencari sosok kandidat calon presiden alternatif. Menurut hasil penelitian terhadap 1.202 responden dalam survei periode Januari-Februari 2023, setidaknya ada tiga nama yang muncul.
"Ada tiga sosok capres alternatif dengan elektabilitas paling tinggi," kata Peneliti Litbang Kompas Eren Marsyukrilla, dilansir Antara, Rabu (22/2/2023).
Tiga kandidat yang muncul dengan elektabilitas tertinggi adalah Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat, memperoleh elektabiitas 22,7 persen, jauh lebih tinggi dibandingkan kandidat capres alternatif lain.
Di urutan kedua, Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dengan elektabilitas 7,3 persen. Kemudian di peringkat ketiga AHY dengan elektabilitas 5,8 persen.
1. Elektabilitas kandidat alternatif lain di bawah lima persen
.jpg)
Survei Litbang Kompas memunculkan sejumlah nama kandidat capres alternatif selain tiga nama di atas. Namun elektabilitas mereka masih di bawah lima persen.
Rinciannya, Erick Thohir dengan elektablilitas 4,5 persen, Tri Rismaharini 4,3 persen, Andika Perkasa 2,3 persen, Puan Maharani 1,5 persen. Berikutnya, Airlangga Hartarto 0,8 persen, Mahfud MD 0,7 persen, dan Hary Tanoesoedibjo 0,5 persen.
"Hasil survei tersebut menunjukkan bahwa Ridwan Kamil mampu mempertahankan elektabilitasnya sebagai figur yang punya peluang turut serta dalam kontestasi pilpres 2024 mendatang," kata Eren.
2. Kang Emil juga muncul di antara kandidat capres umum
Ridwan Kamil tidak hanya muncul dalam survei kandidat capres alternatif. Tokoh dengan sapaan Kang Emil itu juga hadir di deretan kandiat capres umum menurut Litbang Kompas.
Menurut survei di periode yang sama, Ridwan Kamil ada di antara delapan kandidat capres dengan elektabilitas tertinggi. Dia menempel tiga kandidat yang paling sering disebut belakangan ini, yaitu Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.
3. Metode survei
.jpg)
Survei Litbang Kompas berlangsung sejak 25 Januari hingga 4 Februari 2023. Responden dipilih secara acak dengan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di seluruh Indonesia.
Dengan margin of error sekitar 2,83 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana, tingkat kepercayaan survei menggunakan metode tersebut mencapai 95 persen.
