Ketersediaan RS dan Tabung Oksigen di Sulteng Diklaim Aman

Tempat tidur di RS rujukan COVID-19 terpakai 40 persen

Palu, IDN Times - Kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Sulawesi Tengah terus bertambah. Namun Dinas Kesehatan Sulawesi Tengah menjamin ketersediaan tempat tidur di rumah sakit rujukan masih aman.

Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Tengah, dr Komang Adi Sujendra mengatakan, saat ini ada 22 rumah sakit rujukan COVID-19 di Sulawesi Tengah. Di sana tersedia 466 tempat tidur yang siap merawat pasien terkonfrimasi positif.

“466 itu termasuk ICU maupun non ICU,” kata Adi kepada IDN Times, Selasa (6/7/2021).

Baca Juga: Sulteng Target Vaksinasi Anak Rampung Desember 2021

1. Baru 40 persen tempat tidur di RS rujukan terpakai

Ketersediaan RS dan Tabung Oksigen di Sulteng Diklaim AmanKepala Dinas Kesehatan Sulawesi Tengah, dr Komang Adi Sujendra/IDN Times/Kristina Natalia

Dinas Kesehatan mencatat, rumah sakit rujukan COVID-19 cuma mampu menyediakan 41 tempat tidur di ruang ICU. Sedangkan 425 tempat tidur di ruangan non ICU. Dari jumlah itu, yang saat ini terisi adalah 15 persen ruang ICU dan 40 persen ruangan non ICU.

“ICU itu cepat sekali terisi dan angka kasus terkonfirmasi terus naik,” ucap Adi.

Pihak rumah sakit sudah diminta menyiapkan upaya pencegahan jika sewaktu-waktu kasus positif yang butuh perawatan meningkat tajam.

“Ruang isolasi dan rekayasa tempat tidur tentunya dengan prosedur agar mampu menampung lebih banyak pasien,” katanya.

2. Dinkes sebut ketersediaan tabung oksigen masih aman

Ketersediaan RS dan Tabung Oksigen di Sulteng Diklaim AmanIlustrasi Tabung Oksigen. (IDN Times/Debbie Sutrisno)

Pihak rumah sakit menganjurkan Orang Tanpa Gejala (OTG) agar melakukan isolasi mandiri dengan prosedur yang telah ditentukan. Sebab pihak rumah sakit akan mengupayakan perawatan di ruang isolasi untuk pasien dengan gejala sedang dan berat yang membutuhkan tabung oksigen.

Meski begitu, di Sulawesi Tengah, kata Adi,  ketersediaan tabung oksigen masih aman. “Sebagian besar gejala COVID-19 itu sesak. Kalau tabung oksigen di Sulteng belum ada masalah,” tutur Adi.

3. Beberapa fasilitas kesehatan sempat ditutup

Ketersediaan RS dan Tabung Oksigen di Sulteng Diklaim AmanIGD RSUD Anutapura Palu, Sulawesi Tengah. IDN Times/Kristina Natalia

Sebelumnya pelayanan kesehatan di sejumlah RS di Sulteng sempat ditutup. Itu karena tenaga kesehatan yang terbatas dan ada kejadian petugas terpapar virus Corona.

Adi menambahkan, biasanya penutupan sementara pelayanan kesehatan juga disebabkan karena adanya pelacakan kontak erat oleh pihak rumah sakit.

“Kalau ada tenaga kesehatannya yang terpapar maka yang lainnya akan di-tracing. Sebuah unit pelayanan bisa dibuka asal tenaga kesehatannya cukup,” terangnya.

“Makanya beberapa rumah sakit mengeluarkan kebijakan pembatasan kunjungan ke pasien yang dirawat di rumah sakit untuk menghindari penyebaran virus corona,” kata dia.

Baca Juga: Rumah Pasien Isolasi Mandiri di Palu akan Ditempel Stiker COVID-19

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya