Pembagian 4000 Paket Sembako TNI-Polri di Masa Kampanye Pemilu Disorot

OMS Sulsel ragukan niat pembagian 4000 paket sembako

Makassar, IDN Times - Aktivis Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) Pantau Pemilu di Sulawesi Selatan (Sulsel), soroti netralitas TNI dan Polri di Kota Makassar, usai bagi-bagi 4000 paket sembako ke masyarakat.

Perwakilan OMS Pantau Pemilu Sulsel, Aflina Mustafainah, mengaku mengapresiasi deklarasi netralitas TNI-Polri di Makassar untuk Pemilu 2024 yang damai. Tapi terkait bagi-bagi paket sembako itu perlu dipertanyakan.

"Tentu kami mengapresiasi deklarasi netral oleh TNI Polri, cuma yang jadi pertanyaan itu pembagian paket sembako untuk 4000 warga menjadi kontraindikatif," kata Aflina kepada IDN Times, Minggu (3/12/2023).

1. Benarkah 4000 paket sembako untuk amal?

Pembagian 4000 Paket Sembako TNI-Polri di Masa Kampanye Pemilu DisorotIlustrasi sembako (IDN Times/Asrhawi Muin)

Secara tegas, aktivis perempuan Sulsel ini, juga mempertanyakan motivasi aparat negara yaitu TNI-Polri ini membagi-bagikan paket sembako ke masyarkat. Mengingat, kegiatan itu digelar saat tahapan kampanye Pemilu 2024 sudah dimulai.

"Apakah ini untuk charity (amal) kah? atau semata-mata bujukan untuk percaya pada langkah-langkah TNI Polri dalam tahapan Pemilu 2024 ini. Karena sebagai institusi negara yang pola kerjanya dengan sistem komando, dapat saja menjalankan perintah (langsung) atasannya dengan baik dalam hal ini presiden (Jokowi)," terang Aflina.

2. Singgung putra Presiden Jokowi

Pembagian 4000 Paket Sembako TNI-Polri di Masa Kampanye Pemilu DisorotCawapres Gibran Rakabuming Raka menghadiri konsolidasi Koalisi Indonesia Maju di Kota Makassar, Jumat (24/11/2023). IDN Times/Dahrul Amri Lobubun

Aflina pun mengingatkan, sebagai catatan penting, proses pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden (cawapres), mendapat sorotan banyak pihak karena Gibran merupakan putra Presiden Joko "Jokowi" Widodo.

"Pencalonannya (Gibran) sudah menggiring ketidaknetralan bahwa kepala negara yang dalam hal ini adalah bapaknya. Dan tidak satupun orang percaya seorang bapak itu akan bertindak netral ketika anaknya jadi calon dalam kontestasi politik," tegasnya.

Bahkan secara naluriah, tambah Aflina, seorang bapak akan membantu anaknya sekuat tenaga dengan berbagai cara, terlebih jika sang bapak memegang tampuk kekuasaan.

"Dan bukankah 'kuasa politik' itulah yang dicari manusia? Jadi siapa yang dapat menjaminkan bahwa netralitas itu ada?," Aflina menambahkan.

3. TNI Polri deklarasi netralitas dan bagi 4000 paket sembako

Pembagian 4000 Paket Sembako TNI-Polri di Masa Kampanye Pemilu DisorotDeklarasi netralitas TNI-Polri di Makassar pada Pemilu 2024 dirangkaikan pembagian paket sembako. (IDN Times/Dahrul Amri)

Sebelumnya diberitakan, jajaran TNI-Polri di Makassar menggelar Deklarasi Komitmen Netralitas Pemilu Damai 2024, bertempat di halaman Polrestabes Makassar pada Kamis pagi (30/11/2023).

Dalam deklarasi ini, hadir Wakil Satgas Cooling System Mabes Polri, Brigjen Yuyun Yudhantara, Kapolrestabes Makassar Kombes Mokh. Ngajib, Dandim 1804/bs Letkol Inf Lizardo Gumay, Ketua FKUB Makassar, Arifuddin A, Ketua KPU Kota Makassar, Farid Wajidi, dan beberapa petinggi lembaga lainnya.

"Tadi kita sudah bersama-sama saksikan, bahwa deklarasi dan komitmen untuk TNI Polri di Pemilu yang damai. Kemudian kita lanjutkan dengan pelepasan Babinsa dan Bhabinkamtibmas untuk bagi sembako," ungkap Brigjen Yuyun kepada wartawan.

Untuk pembagian sembako ini, kata Yuyun, dilakukan langsung oleh anggota Babinsa dan Bhabinkamtibmas karena dinilai paling dekat dengan semua lapisan masyarakat.

"Jadi jumlah sembako yang dibagikan ini ada 4000 paket kepada masyarakat, kita dari operasi cooling system ini bertujuan nagikan sembako agar pemilu damai dan jaga kesatuan dan persatuan," terangnya.

Baca Juga: Bawaslu Sulsel: Netralitas ASN dan TNI-Polri Ujian di Setiap Pemilu

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya