Perayaan Cap Go Meh di Manado, Kelenteng Tak Seramai sebelum Pandemik
Cap Go Meh digelar dengan penerapan protokol kesehatan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Manado, IDN Times - Umat Tri Dharma di Manado, Sulawesi Utara (Sulut), menggelar serangkaian perayaan Cap Go Meh. Kegiatan dilaksanakan terbatas untuk menghindari kerumunan di tengah pandemik COVID-19.
Sejumlah seremoni perayaan Cap Go Meh di Manado pada tahun ini hanya digelar di dalam lingkungan kelenteng. Salah satunya adalah tradisi Tang Sin yang kini tak dipertontonkan ke khalayak umum.
“Demi mendukung program pemerintah, semua kegiatan seremonial kami hapus. Setidaknya penyebaran COVID-19 bisa teratasi,” ucap Ketua Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Klenteng Ban Hin Kiong, Jemmy Budijaya Binsar.
1. Perayaan Cap Go Meh di Kelenteng Ban Hin Kiong dan Kwan Kong dibatasi
Perayaan Cap Go Meh di dua kelenteng besar di Manado, Ban Hin Kiong dan Kwan Kong dibatasi. Pihak kelenteng hanya memperbolehkan 10-50% umat beribadah di klenteng.
Seperti Klenteng Ban Hin Kiong yang memiliki kurang lebih 500-600 umat, kini hanya memperbolehkan paling banyak 10% umatnya beribadah di klenteng. Sedangkan sisanya sudah diwakili oleh delapan petugas sembahyang.
“Ibadah Cap Go Meh tetap dilaksanakan, tetapi semua kegiatan seremonial kami tiadakan mulai dari perayaan malam Imlek hingga pertunjukan tarian,” ujar Jemmy.
Jemmy mengaku, selain karena pandemik COVID-19, Klenteng Ban Hin Kiong yang merupakan tempat peribadatan umat Konghucu tidak mendapat restu dari para dewa untuk menggelar parade di jalanan.
Baca Juga: Resep Kue Brudel, Bolu Khas Manado yang Empuk dan Lembut
Baca Juga: 5 Kue Basah Tradisional Manado yang Cocok Disajikan dengan Kopi