Perayaan Cap Go Meh di Manado, Kelenteng Tak Seramai sebelum Pandemik

Cap Go Meh digelar dengan penerapan protokol kesehatan

Manado, IDN Times - Umat Tri Dharma di Manado, Sulawesi Utara (Sulut), menggelar serangkaian perayaan Cap Go Meh. Kegiatan dilaksanakan terbatas untuk menghindari kerumunan di tengah pandemik COVID-19.

Sejumlah seremoni perayaan Cap Go Meh di Manado pada tahun ini hanya digelar di dalam lingkungan kelenteng. Salah satunya adalah tradisi Tang Sin yang kini tak dipertontonkan ke khalayak umum.

“Demi mendukung program pemerintah, semua kegiatan seremonial kami hapus. Setidaknya penyebaran COVID-19 bisa teratasi,” ucap Ketua Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Klenteng Ban Hin Kiong, Jemmy Budijaya Binsar.

1. Perayaan Cap Go Meh di Kelenteng Ban Hin Kiong dan Kwan Kong dibatasi

Perayaan Cap Go Meh di Manado, Kelenteng Tak Seramai sebelum PandemikUmat Konghucu melaksanakan ibadah Cap Go Meh di Klenteng Ban Hin Kiong, Manado, Sulut, Selasa (15/2/2022). IDNTimes/Savi

Perayaan Cap Go Meh di dua kelenteng besar di Manado, Ban Hin Kiong dan Kwan Kong dibatasi. Pihak kelenteng hanya memperbolehkan 10-50% umat beribadah di klenteng.

Seperti Klenteng Ban Hin Kiong yang memiliki kurang lebih 500-600 umat, kini hanya memperbolehkan paling banyak 10% umatnya beribadah di klenteng. Sedangkan sisanya sudah diwakili oleh delapan petugas sembahyang.

“Ibadah Cap Go Meh tetap dilaksanakan, tetapi semua kegiatan seremonial kami tiadakan mulai dari perayaan malam Imlek hingga pertunjukan tarian,” ujar Jemmy.

Jemmy mengaku, selain karena pandemik COVID-19, Klenteng Ban Hin Kiong yang merupakan tempat peribadatan umat Konghucu tidak mendapat restu dari para dewa untuk menggelar parade di jalanan.

2. Tradisi Tang Sin tetap digelar di Kelenteng Kwan Kong

Perayaan Cap Go Meh di Manado, Kelenteng Tak Seramai sebelum PandemikTradisi Tang Sin ketika Cap Go Meh di Klenteng Kwan Kong, Manado, Sulut, Selasa (15/2/2022). IDNTimes/Savi

Sedikit berbeda dengan Klenteng Ban Hin Kiong, Klenteng Kwan Kong tetap menyelenggarakan tradisi Tang Sin. Hanya saja, tradisi ini dilakukan di dalam klenteng dan tidak dipertontonkan kepada masyarakat umum.

Bidang Upacara dan Sembahyang Klenteng Kwan Kong, Vey, mengatakan bahwa saat Cap Go Meh Simbeng atau roh suci turun ke dunia untuk membantu umat manusia melalui Tang Sin.

Biasanya pihak kelenteng setiap malam akan melakukan ibadah untuk mengundang roh suci hadir dalam ritual Cap Go Meh. “Tapi karena pandemi COVID-19 kami melaksanakan ibadahnya secara tertutup,” kata Vey.

Sebelum Cap Go Meh tiba, Tang Sin yang tubuhnya digunakan oleh roh suci harus melakukan beberapa pantangan seperti menjadi vegetarian dan mengendalikan emosi di dalam diri.

Baca Juga: Resep Kue Brudel, Bolu Khas Manado yang Empuk dan Lembut

3. Pembatasan umat menjadi dukungan kepada pemerintah

Perayaan Cap Go Meh di Manado, Kelenteng Tak Seramai sebelum PandemikUmat Tao melaksanakan Ritual Tang Sin di Klenteng Kwan Kong, Manado, Sulut, Selasa (15/2/2022). IDNTimes/Savi

Baik pihak Klenteng Ban Hin Kiong maupun Klenteng Kwan Kong mengungkapkan, pembatasan umat untuk beribadah Cap Go Meh dilakukan guna mendukung program pemerintah memberantas COVID-19.

Masyarakat umum juga tidak diperkenankan berkumpul di area kelenteng. Umat yang merasa tidak enak badan atau sakit juga tidak diperkenankan beribadah di kelenteng.

Wakil Ketua TITD Kwan Kong, Johan, mengungkapkan jika kasus COVID-19 di Sulut terus meningkat, pihaknya tak memungkiri akan diadakan ibadah secara daring seperti beberapa tahun belakangan.

“Sekarang ibadah daring memang tidak kami laksanakan, hanya pembatasan. Tapi nanti melihat perkembangan juga, kalau kasus semakin naik dan situasi diperketat, kami akan melaksanakan ibadah secara daring,” tutur Johan.

Baca Juga: 5 Kue Basah Tradisional Manado yang Cocok Disajikan dengan Kopi

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya